EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,158.86   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

RBA Pertahankan Suku Bunga Tanpa Indikasi Lanjut

Penulis

Gubernur RBA, Philip Lowe mengatakan bahwa tidak ada tautan langsung antara kenaikan suku bunga bank sentral AS dan Eropa dengan kebijakan moneter RBA.

Seputarforex.com - Bank Sentral Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya melalui rapat kebijakan pada Selasa (01/Agustus) hari ini. Suku bunga RBA berada pada tingkat 1.5 persen sejak bulan Agustus 2016. Tentang Dolar Australia, RBA mengatakan bahwa penguatan mata uang yang terjadi baru-baru ini diekspektasikan akan berkontribusi pada rendahnya tekanan inflasi di Australia.

bendera-australia

"Hal itu (tingginya nilai tukar Dolar Australia) juga membebani outlook ketenagakerjaan. Nilai tukar mata uang yang terapresiasi, diekspektasikan akan menghasilkan kenaikan aktivitas ekonomi dan inflasi yang lebih lambat daripada yang diperkirakan saat ini," ungkap Gubernur RBA, Philip Lowe, dalam pernyataan kebijakan hari ini.


Dolar Australia Tetap Membandel

Meski tak terlalu tajam, Dolar Australia merespon kebijakan tersebut dengan penurunan sesaat di bawah 0.80 per dolar AS. Dalam chart forex timeframe 1 jam, tampak jarum candle AUD/USD turun tajam menusuk level 0.7994 sesaat jelang kebijakan RBA. Namun, harga tidak ditutup pada harga tersebut, melainkan di pada harga 0.8030. Saat berita ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0.8025, masih di level tinggi.

Secara umum, pernyataan RBA masih menekankan masalah tingginya Dolar Australia, yang disebabkan oleh kenaikan harga bijih besi dan batu bara. Masalah ini makin mempersulit penyesuaian ekonomi Australia serta sektor ketenagakerjaan. Meski demikian, RBA tidak memberikan indikasi mengenai kapan atau ke arah mana kebijakan moneter RBA selanjutnya.

Yang jelas, Lowe mengatakan, tidak ada tautan langsung antara kenaikan suku bunga bank sentral AS dan Eropa dengan kebijakan moneter RBA. Dengan demikian, spekulasi kenaikan suku bunga RBA tahun depan pun terkulai.

279748
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.