EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,380.27/oz   |   Silver 28.27/oz   |   Wall Street 37,982.88   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 5 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 12 jam lalu, #Saham AS

RBA Sinyalkan Rate Cut, AUD/USD Merosot

Penulis

Notulen RBA bulan Mei dan pidato Philip Lowe yang mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan Juni menekan pergerakan Dolar Australia terhadap Dolar AS.

Pada hari Selasa (21/Mei), RBA mengumumkan notulen pertemuan bulan Mei yang secara umum menegaskan bahwa tidak ada alasan kuat untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter saat ini. Namun, RBA juga mengungkapkan bahwa suku bunga sangat mungkin diturunkan apabila pasar tenaga kerja gagal rebound, terutama setelah rilis data tingkat pengangguran bulan April yang suram.

Mengacu kepada rilis pekerjaan bulan April yang sebagian besar disokong oleh pekerjaan paruh waktu dan naiknya tingkat pengangguran, pasar tenaga kerja Australia bisa dikatakan tengah menghadapi hambatan di awal kuartal kedua 2019. Pertumbuhan tingkat pengangguran secara khusus dinilai mengecewakan, mengingat selama ini RBA tetap mempertahankan suku bunga di level 1.50 persen karena menganggap kondisi pasar tenaga kerja masih kokoh.

Kondisi inilah yang mendasari pandangan pasar untuk memproyeksi pemangkasan suku bunga Bank Sentral Australia sebanyak dua kali di tahun ini, dan memperkirakan pelonggaran pertama sejak pertengahan 2016 akan terjadi pada pertemuan bulan Juni mendatang.

 

Pidato Lowe Isyaratkan Rate Cut, AUD Tumbang

Empat puluh menit setelah notulen pertemuan RBA bulan Mei diterbitkan, Philip Lowe yang merupakan gubernur RBA berpidato. Ia menyiratkan bahwa dewan telah mempertimbangkan rencana pemotongan suku bunga dalam waktu dekat. Pernyataan bernada dovish dari orang nomor satu di Bank Sentral Australia tersebut langsung menekan pergerakan AUD versus mata uang mayor lain, terutama Dolar AS.

RBA Minutes : Rate Cut Jika Pasar

Padahal pada sesi sebelumnya, pair AUD/USD sempat melonjak hingga berada di atas level 0.6900 pasca hasil mengejutkan pemilu Australia yang kembali memenangkan Scott Morisson sebagai Perdana Menteri. Saat berita ini ditulis, AUD/USD terlihat turun tajam di time frame H4, merosot hingga 0.45% ke area 0.6889 dan memangkas kenaikan yang terbentuk dari gap awal pekan.

 

288596
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.