EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,383.84/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,935.53   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 12 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Reli Pound Berlanjut Usai Pemilu Inggris, Sorotan Kembali Ke Brexit

Penulis

Setelah hasil pemilu Inggris resmi memenangkan partai Konservatif, reli Pound memantau kelanjutan saga brexit.

Poundsterling melanjutkan reli dalam perdagangan hari ini (16/Desember), tetapi laju kenaikan mulai melambat. Saat berita ditulis menjelang akhir sesi Eropa, GBP/USD berjuang mempertahankan kenaikan harian 0.25 persen di level 1.3366, sedangkan EUR/GBP diperdagangkan dalam kisaran terbatas sekitar 0.8300-an.

GBPUSD Daily

Hasil pemilu Inggris resmi mendudukkan pemerintahan mayoritas partai Konservatif dalam posisi kokoh untuk melanjutkan negosiasi brexit dengan Uni Eropa. Perhitungan real-time telah usai dengan hasil yang tak jauh berbeda dengan proyeksi exit poll. Partai Konservatif mengakuisisi 365 kursi parlemen (43.6%), jauh melebihi ambang 326 yang perlu diperoleh untuk membangun pemerintahan mayoritas.

Labour menderita kekalahan parah karena hanya memperoleh 203 kursi (32.2%), sehingga Jeremy Corbyn memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan pimpinan partai. Dua partai lain yang mendapatkan peringkat empat besar adalah SNP dengan 48 kursi (3.9%) dan Liberal Demokrat dengan 11 kursi (11.6%).

Pelaku pasar maupun para pejabat tinggi Inggris menanggapi hasil pemilu dengan hangat. Poundsterling mencetak rekor terbaik multi-tahun terhadap beragam mata uang lain, sementara bursa saham Inggris kembali bergairah. Namun, perhatian pasar kini beralih pada upaya PM Boris Johnson untuk melanggengkan brexit.

Juru Bicara Downing Street baru saja menyampaikan bahwa PM Boris Johnson akan kembali memboyong Withdrawal Agreement Bill (legislasi yang dijadikan medium untuk meratifikasi kesepakatan brexit) ke hadapan Parlemen Inggris secepat hari Jumat besok. Ratifikasi legislasi tersebut memudarkan prospek "No-Deal Brexit", tetapi bukan berarti Inggris dan Uni Eropa akan mampu menyelesaikan brexit dengan lancar.

"Dengan ketidakpastian seputar hasil pemilu kini dieliminasi, lebih banyak kejelasan terkait proses brexit akan memberikan lebih banyak dukungan bagi Pound antara 1.3300-1.3500. Potensi kenaikan Pound diredam oleh prospek deal brexit yang lebih 'hard' di bawah pemerintahan Konservatif yang baru. Pasar sekarang akan mulai memantau data Inggris, dan Bank of England, sebagai penggerak Pound, dan untuk memperkirakan apakah jalan yang lebih jelas menuju brexit akan mengembalikan investasi dan sentimen bisnis," kata Friz Louw, seorang analis mata uang di MUFG.

Sementara itu, laporan ekonomi terbaru menunjukkan hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) kembali terpuruk dalam area kontraksi. Skor PMI preliminer untuk sektor manufaktur Inggris turun dari 48.9 menjadi 47.4 pada bulan Desember 2019. PMI untuk sektor jasa juga terkoreksi dari 49.3 menjadi 49.0, sehingga data komposit ambruk dari 49.3 menjadi 48.5. Semua data meleset dari ekspektasi.

291329
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.