EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,393.93/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 8 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 14 jam lalu, #Saham AS

Reli USD/JPY Bikin Pusing Pejabat Jepang, Level Ini Jadi Sorotan

Penulis

Reli USD/JPY hingga menembus level 140 dapat meningkatkan tekanan politik terhadap PM Fumio Kishida dan berimbas luas terhadap kinerja berbagai sektor ekonomi.

Seputarforex - Nilai tukar yen terhadap dolar AS mencetak rekor terendah baru lagi pada level 139.68 dalam perdagangan hari Kamis (1/September). Meskipun duet ini agaknya belum punya energi ekstra untuk menerobos ambang psikologis penting pada 140.00 untuk sementara waktu, tetapi apresiasi USD/JPY menciptakan komplikasi bagi lanskap ekonomi dan politik Jepang.

USDJPY DailyGrafik USD/JPY Daily via TradingView

Ekspektasi "Fed rate hike" makin agresif seusai pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole. Fed Funds Futures menunjukkan bahwa peluang kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin pada rapat FOMC September telah menanjak sampai 75%. Situasi ini menekan nilai tukar mata uang mayor lain, khususnya yen Jepang yang berbunga superrendah.

"Penggerak utama tetap selisih suku bunga antara Jepang dan AS, dan bahkan pergerakan harga hari ini hanya mengikuti kenaikan semalam dalam suku bunga AS. Dan kami pikir jalan ke depan akan tergantung pada bagaimana perilaku suku bunga AS," kata Sosuke Nakamura, pakar strategi JPMorgan, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Sean Callow, pakar strategi Westpac, mengungkapkan opini senada. Katanya, "Selama ekspektasi untuk puncak (suku bunga The Fed) dalam Fed Funds Rate terus meninggi sementara bank sentral Jepang tak mengubah (suku bunga), dolar/yen akan terus menjadi peluang beli saat turun ('buy on dips'). (Beli) di mana pun di level bawah 140-an sekarang tampak layak."

Bukan hanya para trader yang mencermati posisi USD/JPY pada rekor tertinggi 24-tahunnya saat ini, melainkan juga para pejabat Jepang. Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan Jepang hari ini mengatakan bahwa Jepang memantau pergerakan kurs mata uang dengan "urgensi yang tinggi" dan "fluktuasi nilai tukar yang tiba-tiba itu tidak diinginkan".

Ambang 140.00 menjadi sorotan publik. Sejumlah pakar menilai reli USD/JPY hingga menembus level itu dapat meningkatkan tekanan politik agar PM Fumio Kishida meningkatkan bantuan ekonomi untuk meringankan beban hidup masyarakat. Selain itu, imbas lebih luas dapat menimpa berbagai sektor.

"Dengan meningkatnya harga barang impor, yen yang lemah dapat mencederai laba perusahaan dan konsumsi (masyarakat)," kata Nobuyasu Atago, kepala ekonom di Ichiyoshi Securities, "Penurunan yen lebih lanjut (merupakan hal) buruk bagi perekonomian Jepang dan dapat menggoyahkan pemulihannya dari dampak pandemi."

Kecil sekali kemungkinan intervensi mata uang secara konkret, kendati pelemahan nilai tukar yen lebih lanjut dapat berdampak besar. Di satu sisi, bank sentral Jepang (BoJ) tak punya niat untuk menaikkan suku bunga di tengah laju inflasi dan pertumbuhan Jepang yang dianggap rendah. Di sisi lain, Jepang membutuhkan persetujuan informal dari negara-negara G7 lainnya untuk melancarkan intervensi - suatu hal yang sangat tidak disukai AS.

Download Seputarforex App

298161
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.