EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

Retail Sales Australia Melonjak, AUD/USD Masih Tertekan

Penulis

Retail Sales Australia melonjak karena didorong oleh promosi besar-besaran selama penjualan Black Friday pada bulan November.

Seputarforex.com - Pada hari Jumat (10/Januari), Departemen Statistik Australia meluncurkan data Penjualan Ritel selama bulan November yang naik 0.9 persen dalam basis bulanan. Angka tersebut lebih baik ketimbang forecast 0.4 persen dalam jajak pendapat Reuters sebelumnya. Sebagai perbandingan, penjualan ritel pada periode sebelumnya hanya mencatat kenaikan 0.1 persen.

Retail Sales Australia

Penguatan tajam dalam penjualan ritel Australia di akhir tahun 2019 menjadi kenaikan terbesar sejak November 2017. Kenaikan itu menunjukan total penjualan 19.13 miliar Dolar yang didorong oleh penjualan Black Friday saat memasuki musim liburan.

 

Ekonomi Australia Tetap Lemah

Sayangnya, Penjualan Ritel yang melonjak dan melampaui ekspektasi tidak serta merta membangkitkan perekonomian Australia secara keseluruhan. Kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi tetap ada di kalangan ekonom, menyusul laporan indikator awal yang menunjukkan lemahnya pengeluaran konsumen pada bulan Desember.

"Penjualan Ritel bulan November yang melonjak didorong oleh promosi pemasaran dan kami tetap khawatir terhadap trend pengeluaran konsumen Australia... Dalam pandangan kami, sebagian besar konsumen sudah lebih dulu menghabiskan uang mereka di bulan sebelum Natal, sehingga penjualan ritel diperkirakan kembali melemah selepas musim liburan," kata Kaixin Owyong, seorang ekonom NAB.

Saat ini, perekonomian Australia sedang berjuang untuk bangkit dari level rendah 28 tahun di tengah trend upah yang stagnan dan membengkaknya utang rumah tangga; dua hal yang sangat berpengaruh terhadap pengeluaran konsumen.

Dalam kondisi seperti ini, Bank Sentral Australia (RBA) berada dalam tekanan besar untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter guna menggenjot perekonomian. Ini terlihat dari probabilitas penurunan suku bunga RBA pada bulan Februari 2020 yang sudah mencapai 40 persen.

 

AUD/USD Berpotensi Lanjutkan Pelemahan

Pada sesi perdagangan pagi ini, Dolar Australia menguat dalam kisaran terbatas terhadap Dolar AS. Kondisi ini tercermin dari pergerakan AUD/USD naik menyentuh 0.6870 pasca rilis data Retail Sales Australia. Namun saat berita ini ditulis, Dolar Australia sedikit tertekan ke kisaran 0.6858.

Retail Sales Australia Melampaui

Secara garis besar, pergerakan Dolar Australia terhadap Dolar AS berada dalam kondisi sideways karena investor tengah menanti data NFP AS yang dijadwalkan rilis nanti malam. Apabila data ketenagakerjaan AS itu lebih baik dari ekspektasi, maka AUD/USD berpotensi kembali melanjutkan pelemahan.

291591
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.