Indeks Dolar AS (DXY) menanjak sekitar 0.15 persen ke kisaran 96.57 pada awal sesi Eropa hari Senin ini (4/Maret), setelah beredarnya rumor terbaru mengenai kemajuan negosiasi perdagangan antrara Amerika Serikat dan China. Selain itu, masih ada optimisme yang ditopang oleh kejutan tingginya GDP AS kuartal IV/2018. Meskipun sejumlah data ekonomi Amerika Serikat lain yang dirilis pada hari Jumat cukup mengecewakan, tetapi posisi Dolar AS cenderung beragam terhadap mata uang-mata uang mayor.
Pada hari Minggu, media Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa perundingan dagang AS-China sudah mendekati final, karena Washington setuju untuk mencabut seluruh atau sebagian tarif impor yang telah dijatuhkannya. Lebih dari itu, WSJ mengklaim bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan diadakan sekitar tanggal 27 Maret mendatang. Walaupun upacara penandatanganan kesepakatan resmi bisa jadi mundur karena Xi harus menghadiri acara tahunan National People's Congress dan lawatan lainnya.
Demi pencapaian kesepakatan, delegasi China bersedia mengurangi bea impor atas produk-produk AS dan telah menuntut agar AS menghapus semua bea impor yang diterapkan atas produk-produknya sejak awal mula perang dagang. Namun, AS belum memastikan apakah semua bea bakal dicabut sekaligus, atau secara bertahap dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan agar China tak mangkir dari perjanjian.
Di sisi lain, AS meminta agar China tak membalas penerapan bea impor AS, ataupun mengajukan masalah tersebut ke World Trade Organization (WTO). Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, China juga akan mempercepat upaya penghapusan batasan kepemilikan asing pada perusahaan-perusahaan otomotif.
Rumor tersebut mendorong Dolar AS dan mata uang-mata uang berisiko lebih tinggi untuk menguat pada awal pekan ini. Laporan pertumbuhan GDP Amerika Serikat kuartal IV/2018 yang mencapai 2.6 persen versus ekspektasi 2.2 persen, juga masih menopang Greenback. Oleh karenanya, optimisme pelaku pasar terhadap Dolar AS tetap tinggi, meskipun PMI Manufaktur ISM dan indeks sentimen konsumen UoM yang dipublikasikan pada hari Jumat agak mengecewakan.