Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah versus Dolar AS hari ini (08/Mei) bergerak menguat cukup signifikan. Mengacu pada pergerakan USD/IDR di chart TradingView berikut, kurs Rupiah telah menduduki level 14,910, bergerak hingga 1.40 persen dari level Open harian. Ini menjadi level tertinggi bagi Rupiah sejak 17 Maret silam.
Pelonggaran Lockdown Jadi Angin Segar Rupiah
Penguatan Rupiah hari ini sedikit banyak dipicu oleh sentimen global yang semakin membaik karena adanya pelonggaran kebijakan lockdown di sejumlah negara. Ini mendorong optimisme para investor yang beranggapan bahwa perekonomian akan kembali berjalan normal.
Dikutip dari Antaranews, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa pelonggaran karantina di berbagai negara menjadi angin segar bagi aset-aset berisiko, salah satunya mata uang dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
"Walaupun ada kekhawatiran pelonggaran lockdown akan memunculkan gelombang kedua wabah, tapi dunia bisa meniru pelonggaran lockdown yang tidak memicu kasus wabah baru seperti terjadi di Korea Selatan dan Hong Kong," ujar Ariston.
Disamping perkembangan lockdown, berita seputar melambatnya laju penambahan korban infeksi COVID-19 di dalam dan luar negeri turut menjadi landasan sentimen positif para pelaku pasar. Hal tersebut juga tercermin dari penguatan bursa saham AS (Wall Street) yang diikuti bursa Asia, serta kembalinya harga minyak ke zona hijau.
Kendati demikian, Ariston tetap menghimbau kepada semua pelaku pasar agar tetap waspada selama pandemi belum dinyatakan usai total. Ia menyebutkan bahwa sentimen negatif masih berpotensi kembali menghantui pasar, terutama dari memburuknya data-data ekonomi akibat Corona yang sangat mungkin terjadi pada situasi seperti saat ini. Secara garis besar, Ariston memproyeksikan Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran harga Rp14,800 sampai Rp15,150 per Dolar AS.