Seputarforex.com - Rupiah dibuka menguat di harga 16,205, naik 1.2 persen dibanding harga penutupan sebelumnya di 16,500. Jika mengacu pada rilis harian kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs rupiah hari ini dipatok pada harga 16,328 per Dolar AS, lebih baik dari kurs kemarin yang ditetapkan di harga 16,486.
Sentimen Global Dongkrak Rupiah
Penguatan Rupiah hari ini membuatnya menjadi salah satu mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan Asia. Kenaikan ini sejalan dengan sentimen pasar keuangan global yang bernuansa positif.
Sentimen positif ini berawal dari Senat AS yang telah menyetujui stimulus senilai 2 triliun Dolar AS. Dengan gelontoran stimulus sebesar itu, diharapkan perekonomian AS masih bisa bangkit kembali di tengah pandemi virus Corona yang terus mewabah. Namun, karena persetujuan tersebut masih di tahap Rancangan Undang-Undang (RUU), maka paket stimulus masif tersebut perlu di-voting dulu di Kongres AS untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Direktur Pelaksana Orient Capital Andrew Collier berpendapat bahwa dengan kembali berputarnya perekonomian AS, investor akan kembali bergairah. Aset-aset berprofil risiko tinggi di negara berkembang kembali menjadi incaran, termasuk di Indonesia.
"Sudah jelas, stimulus sebesar ini tidak hanya meringankan beban perekonomian AS tetapi juga negara-negara lain. AS memberi sinyal bahwa mereka siap menyediakan 'piring' yang bisa dibagikan kepada yang lain," Ujar Andrew.
BI: Pasar Valas Indonesia Sedang Membaik
Selain itu, penguatan rupiah hari ini juga dilatarbelakangi oleh jumlah permintaan dan penawaran yang berjalan secara baik di pasar valuta asing (valas) dalam negeri. Dalam sebuah video conference di Jakarta, Kamis (26/Maret), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan:
"Nilai tukar rupiah menguat dan stabil. Sejak Selasa lalu mekanisme pasar baik dan bid over memberlakukan nilai tukar rupiah Rp 16.250 (per dolar AS), menguat dari hari Senin dan Selasa."