Seputarforex - Pada hari Rabu (31/Maret), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data PMI Jasa yang melonjak dari 51.4 menjadi 56.3 di bulan Maret. Angka ini berada jauh di atas ekspektasi ekonom yang memprediksi kenaikan di level 52.0 saja.
Seperti terlihat pada grafik di atas, PMI Jasa China melesat ke rekor tertinggi sejak bulan November 2020 setelah turun cukup dalam di bulan Januari dan Februari. Pelemahan sebelumnya dipicu oleh lonjakan kasus virus Corona di provinsi Hubei yang sempat membuat masyarakat khawatir beraktivitas di luar. Namun setelah kekhawatiran COVID-19 di Hubei mereda, warga mulai kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Kembalinya aktivitas ekonomi warga ke kondisi pra-pandemi menciptakan geliat positif di sektor jasa seperti restoran, kafe, pendidikan, hingga kesehatan.
Selain di bidang jasa, tanda pemulihan ekonomi China juga semakin dipertegas oleh rilis data PMI Manufaktur yang meningkat dari 50.6 menjadi 51.9 di bulan Maret. Sementara itu, PMI Komposit China naik dari 51.6 menjadi 55.3 dalam periode yang sama.
Pemulihan Rentan Terkoreksi
Meskipun begitu, analis masih menyangsikan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka waktu ke depan. "PMI Komposit naik mengindikasikan laju ekspansi perekonomian China kembali berada di jalur pemulihan cepat. Kami ragu bahwa pemulihan cepat seperti ini dapat bertahan lama sehingga kami berpendapat bahwa rebound ini hanya bersifat sementara," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics.
Ia juga menambahkan, "Saat trend sektor jasa pulih dengan cepat maka ruang untuk mengejar ketertinggalan akan berkurang. Dan lonjakan ekspor baru-baru ini kemungkinan akan melemah (kembali normal) pada kuartal-kuartal berikutnya karena dipicu oleh semakin luasnya program vaksinasi di banyak negara, sehingga pola konsumsi global akan kembali seperti keadaan pra-pandemi."
