EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 6 jam lalu, #Saham AS

Sentimen Konsumen Australia Suram, AUD/USD Dalam Tekanan

Penulis

Keyakinan konsumen Australia turun karena kemerosotan optimisme pekerjaan. Pasalnya, kenaikan upah dianggap tidak sebanding dengan lonjakan inflasi saat ini.

Seputarforex - Publikasi data sentimen konsumen oleh Westpac Banking pada hari Selasa (11/Oktober) menunjukkan penurunan 0.9 persen menjadi 83.7. Angka ini tidak jauh dari level terendah multi-tahunan yang tercapai pada Maret 2020, ketika pandemi pertama kali melanda Australia. Karena indeks tercatat di bawah 100.0, maka ini mencerminkan kondisi pesimisme lebih kuat dibandingkan optimisme.

Sentimen konsumen Australia

Survei yang dilakukan terhadap ribuan responden rumah tangga Australia menunjukkan penurunan pada sentimen pekerjaan sebesar 11.7 persen. Hal ini dipicu oleh lonjakan inflasi yang tidak dibarengi dengan kenaikan tingkat upah yang sesuai. Kondisi tersebut kian memperkuat dugaan bahwa sektor ketenagakerjaan Australia tengah menghadapi hambatan pada kuartal terakhir 2022.

Kendati demikian, Westpac menambahkan bahwa penurunan kali ini terbilang sangat tipis karena terbantu oleh keputusan RBA yang hanya menaikkan suku bunga 0.25 persen pada pertemuan kebijakan terakhir. Westpac memperkirakan sentimen dapat anjlok lebih dalam apabila RBA benar-benar melakukan rate hike 0.5 persen seperti perkiraan pasar. Hal itu karena rumah tangga Australia yang sebagian besar mempunyai utang hipotek akan semakin terbebani.

Secara tahunan, sentimen konsumen Australia mencatatkan kemerosotan hingga 20 persen pada bulan Oktober. Kondisi ini tidak terlepas dari prospek ekonomi 12 bulan ke depan yang merosot 4.2 persen, serta prospek ekonomi untuk 5 tahun ke depan yang turut mengalami penurunan 2.1 persen. Akan tetapi, sub-indeks yang mengukur kondisi keuangan dibandingkan tahun lalu masih meningkat 1.1 persen.

 

AUD/USD Masih Loyo

Setelah rilis data Sentimen Konsumen Westpac, Dolar Australia bergerak pada kisaran 0.6300 terhadap Dolar AS. Secara teknikal, pair ini masih berada dalam trend bearish di tengah merebaknya sentimen penghindaran risiko (risk-off) global. Di samping itu, perlambatan kenaikan suku bunga RBA diyakini turut menjadi katalis, mengingat Dolar AS yang lebih diunggulkan oleh kenaikan suku bunga agresif dari The Fed.

Sentimen Konsumen Australia Suram, AUD/USD Dalam Tekanan

Download Seputarforex App

298361
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.