Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Sentimen Risk On Kokoh, Dolar AS Tertekan Di Awal Pekan

Penulis

Dolar AS melanjutkan trend bearish terhadap mata uang mayor karena aksi jual investor yang tengah optimis terhadap meningkatnya prospek pemulihan ekonomi global.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Dolar AS melemah sehubungan dengan membaiknya sentimen risk on yang melambungkan mata uang komoditas dan rival Greenback lainnya. Saat berita ini diturunkan pada hari Senin pagi (22/Februari), Indeks Dolar AS diperdagangkan di kisaran 90.28, melemah 0.09 persen dari harga pembukaan harian.

Sentimen Risk-On Kokoh, Dollar AS

Pelemahan Dolar AS pagi ini melanjutkan tekanan jual yang sudah terbentuk sejak pertengahan minggu lalu. AUD/USD melonjak ke level tertinggi 3 tahun pada akhir pekan lalu, sementara keberhasilan Inggris dalam hal distribusi vaksin virus Corona telah melambungkan Poundsterling versus Dolar AS di level tertinggi sejak April 2018.

Terlepas dari perkembangan vaksinasi, penguatan Pound versus Dolar AS juga didukung oleh pengumuman PM Inggris Boris Johnson terkait rencana pembukaan lockdown secara bertahap. Perlu diketahui, pertambahan kasus infeksi COVID baru di Inggris mulai melandai akhir-akhir ini, sehingga membangkitkan optimisme pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.

Mata uang AS yang sering dianggap sebagai safe haven menjadi incaran investor selama masa ketidakpastian. Namun saat prospek pemulihan ekonomi global mencuat, investor cenderung melepas kepemilikan Dolar AS mereka dan mengalihkan modal ke aset berprofil risiko lebih tinggi, seperti mata uang komoditas dan Pound.

 

Vaksinasi Global Terus Berekspansi

Australia akan melakukan vaksinasi nasional pada pekan ini, sementara beberapa negara di kawasan Eropa dan Asia juga bersiap melakukan prosedur vaksinasi COVID-19 dalam waktu dekat. Hal ini tentu saja menumbuhkan optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi global.

"Mata uang komoditas dan pound sangat kuat terhadap Dolar, dan tren ini tampaknya akan berlanjut… Program vaksinasi Inggris membuat banyak kemajuan. Aktivitas ekonomi secara bertahap kembali normal di banyak tempat sehingga memberikan tekanan pada Dolar," kata Yukio Ishizuki, analis strategi FX Daiwa Securities.

Download Seputarforex App

295231
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.