EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 154.360   |   GBP/USD 1.247   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,383.84/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,892.14   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 9 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Sepertiga AS Terjangkit Omicron, Minat Risiko Suram

Penulis

Varian Omicron dilaporkan telah menyebar ke 16 negara bagian AS sehingga meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar dan minat risiko meredup.

Seputarforex - Dalam sebuah wawancara bersama CNN pada hari Minggu (05/November) kemarin, Dr. Anthony Fauci mengungkapkan bahwa Varian Omicron telah menyebar hingga sepertiga negara bagian AS. Meski penyebaran Omicron tergolong agresif, namun sejauh ini belum ada laporan mengenai tingkat keparahan yang tinggi dari varian COVID-19 ini.

COVID Omicron di AS

Menurut Fauci, setidaknya 16 negara bagian AS melaporkan adanya kasus Omicron pada pekan lalu. Negara-negara bagian yang dimaksud adalah California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, Utah, Washington, dan Wisconsin. Telepas dari kian banyaknya kasus COVID Omicron, varian Delta masih menyumbang 99.9 persen dari kasus baru di AS saat ini.

Moderna melalui Co-founder sekaligus CEO-nya, Noubar Afeyan, mengatakan bahwa diperlukan waktu 7-10 hari lagi untuk mengumpulkan data-data kunci. Kemudian, dibutuhkan waktu tambahan sekitar 2-3 bulan untuk mengembangkan vaksin Omicron, meskipun terdapat opsi alternatif lain seperti menambahkan dosis vaksin booster yang sudah tersedia saat ini.

 

Dolar Komoditas Berjuang Cari Pijakan

Pada perdagangan awal pekan (06/Desember), dolar komoditas berupaya pulih setelah terperosok tajam pada minggu lalu. Meskipun ketidakpastian terkait varian Omicron masih membayangi dan memudarkan prospek minat risiko ke depan, pair AUD/USD saat ini bergerak pada kisaran 0.70229, menguat 0.4 persen secara harian.

Sepertiga Wilayah AS Terjangkit

Kondisi serupa juga terlihat pada dolar Kanada yang naik 0.1 persen terhadap greenback dan kini diperdagangkan pada kisaran 1.2822. Sementara itu, pair NZD/USD bergerak pada kisaran 0.6757, berusaha memangkas kerugian tajam yang diderita selama empat pekan terakhir.

"Mungkin kita harus mencari volatilitas daripada tren," kata seorang analis ANZ dalam sebuah catatan. Ia menambahkan bahwa pengukur tingkat volatilitas AUD dan NZD telah mencapai level tertinggi 8 bulan karena tenggelamnya nilai tukar kedua mata uang tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Perhatian investor selanjutnya tertuju pada data inflasi tahunan AS bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Menurut Chris Weston dari Pepperstone, lonjakan inflasi di atas 7 persen akan "mengguncang segalanya".

Download Seputarforex App

296908
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.