EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Situasi Politik Italia Makin Serius, Euro Terpuruk Di 1.15 Per Dolar AS

Penulis

Kemelut politik di negara Pizza ini melonjakkan yield obligasi pemerintahnya ke 3.19 persen, berkebalikan dengan harga saham yang terjungkal serta Euro yang jatuh.

Seputarforex.com - Kian intensifnya gejolak politik di Italia membuat Euro terpendam di bawah level rendah terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Rabu (30/Mei) pagi ini. Meningkatnya kemungkinan akan digelarnya pemilu lebih awal di negara tersebut membuat para pelaku pasar dilanda kekhawatiran. Pasalnya, ada potensi bahwa pemilu Italia akan berubah menjadi referendum untuk menentukan penggunaan mata uang Euro. Sentimen anti Uni Eropa juga turut memanas.

 

euro-italia

 

 

Berdasarkan informasi nara sumber anonim yang disebut dekat dengan sejumlah orang penting di partai-partai besar Italia, Reuters melaporkan bahwa Presiden Sergio Mattarella kemungkinan akan membubarkan parlemen dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu, ia akan kembali mengadakan Pemilu secepat-cepatnya pada tanggal 29 Juli.


Seriusnya Situasi Politik Di Italia

Kemelut politik di negara Pizza ini melonjakkan yield obligasi pemerintahnya ke 3.19 persen, berkebalikan dengan harga saham dan Euro yang terjungkal.

"Cara bagaimana yield obligasi pemerintah jangka pendek Italia melonjak, membuat kita berpikir adanya potensi risiko gagal bayar dalam radar pasar. Tergambar pula betapa seriusnya situasi saat ini," tutur Makoto Noji, Ahli Forex Senior dari SMBC Nikko Securities. Noji menambahkan bahwa kekhawatiran pasar paling besar terletak pada apabila pihak anti Uni Eropa menang, serta jika Italia keluar dari UE dan tak lagi menggunakan mata uang Euro.


Analis: Euro Saat Ini Ibarat Pisau Jatuh

Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan pada posisi 1.154, tak jauh dari level pembukaannya di awal sesi. EUR/CHF diperdagangkan pada kisaran 1.1452, naik sedikit dari Low 1.1367 yang tercapai kemarin malam. Dalam satu bulan ini, EUR/CHF telah turun sebanyak 4.4 persen, kemerosotan terbesar sejak bulan Januari 2015.

Bart Wakabayashi dari State Street Bank yang dikutip oleh Reuters memperingatkan untuk berhati-hati dalam bertrading Euro. "Ibaratnya, jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh," katanya. "Untuk saat ini, yang perlu kita lakukan adalah memantau perkembangan," imbuh Wakabayashi.

283865
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.