EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

SMGR: Kelebihan Pasokan Mengintai, Akan Ekspansi Ke Australia

Penulis

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan ekspansi bisnis ke negara kanguru, Australia. Hal tersebut dilakukan karena perseroan ini diintai oleh adanya kelebihan pasokan dalam negeri. Dalam bulan ini SMGR masih melakukan riset terhadap potensi pasar semen di Australia.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan ekspansi bisnis ke negara kanguru, Australia. Hal tersebut dilakukan karena SGMR memiliki banyak pesaing dan mengakibatkan adanya kelebihan pasokan semen yang mengancam perusahaan ini.

SMGR

Kelebihan pasokan tersebut bisa menekan harga jual semen dan jika tidak akan dijual, harus disimpan di gudang dan menambah biaya lagi. Untungnya, emiten ini masih memiliki kinerja penjualan semen yang cukup baik pada kuartal 1 tahun 2016 serta tidak jauh berbeda dari tahun lalu. SGMR mencatat, sampai bulan Februari lalu perusahaan sudah menjual semen sebanyak empat juta ton, turun sedikit dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang sebesar 4.1 juta ton.

Dalam bulan ini SMGR masih melakukan riset terhadap potensi pasar semen di Australia. Sekertaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk menyatakan, pihak SMGR saat ini sedang melakukan survei pasar di Australia dan memprediksi akan bisa mulai ekspor semen pada semester kedua tahun ini. Dia juga menambahkan, meskipun perusahaan sudah menerima permintaan dari calon pembeli Australia, SMGR masih belum mengantongi kontrak ekspor. Jika sudah bisa dipastikan, kontrak ekspor tersebut akan dipenuhi oleh pabrik Tuban dan Tonasa.

Pada awal tahun 2016, angka ekspor SMGR ke negara tujuan ekspor seperti Mauritius, Maladewa, Timor Leste, Bangladesh, dan Sri Lanka hanya 40,000 ton padahal tahun sebelumnya bisa mencapai 76,000 ton. Di tengah-tengah perlambatan ekonomi seperti ini, industri semen diperkirakan akan naik maksimal lima persen saja. Oleh karena itu, langkah SGMR untuk membuka lagi peluang pasar luar negeri merupakan sesuatu yang menggembirakan.

262875
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.