Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta Ketua SEC, Gary Gensler, untuk menyetujui Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot, 12 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Indeks Dolar AS naik ke level tertinggi baru tahun 2023 di sekitar level 106.30, dan sedang memperhatikan data-data ekonomi, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/JPY bertahan di atas level 149.00, sejalan dengan level tertinggi sejak November, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD terus melanjutkan penurunan di atas level 1.0550 dalam kondisi RSI oversold, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) berencana membagikan dividen interim sebesar Rp272.25 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi 54 menara milik PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp36.62 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Serikat penulis Hollywood mengatakan bahwa para anggotanya dapat kembali bekerja pada hari Rabu, sementara mereka memutuskan apakah akan menyetujui kesepakatan tiga tahun yang memberikan kenaikan gaji dan beberapa perlindungan terkait penggunaan kecerdasan buatan, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Tesla (NASDAQ: TSLA) sedang mengerjakan peningkatan teknologi "gigacasting" untuk mencetak hampir semua bagian bawah bodi kendaraan secara utuh, 18 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Sterling Abaikan Kenaikan PMI Inggris dan Komentar BoE

Penulis

Prospek kenaikan suku bunga bank sentral Inggris (BoE) untuk bulan Desember mendatang tetap kokoh, tetapi pound sterling tak menanggapinya dengan reaksi bullish.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pound sterling tertekan pada kisaran 1.3370-an terhadap dolar AS dalam perdagangan hari Rabu ini (24/November). Prospek kenaikan suku bunga bank sentral Inggris (BoE) untuk bulan Desember mendatang tetap kokoh berkat publikasi laporan Purchasing Managers' Index (PMI) Inggris terbaru dan komentar pejabat BoE kemarin. Namun, Sterling tak menanggapinya dengan reaksi bullish.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Laporan PMI Inggris preliminer untuk bulan November 2021 menampilkan indikasi kemunduran yang lebih minim daripada prakiraan pasar. PMI untuk bidang manufaktur naik dari 57.8 menjadi 58.2, mengungguli estimasi konsensus yang sebesar 56.3. Sedangkan PMI untuk bidang jasa hanya terkoreksi dari 59.1 menjadi 58.6, atau lebih baik dibandingkan estimasi konsensus yang sebesar 54.6. Skor PMI Inggris secara komposit hanya terkoreksi dari 57.8 menjadi 57.7, sekaligus menepis prakiraan penurunan sampai 54.1.

Laporan ini menggambarkan situasi yang senada dengan serangkaian data ekonomi lain dari Inggris pekan lalu. Lonjakan biaya produksi telah memaksa banyak perusahaan menaikkan harga-harga di tingkat konsumen, tetapi permintaan tetap tinggi. Belanja konsumen mendorong peningkatan order baru mencapai laju terkuat sejak Juni, sehingga bisnis berkinerja baik dan pemulihan ekonomi terus berlanjut. Situasi pasar tenaga kerja pun terus membaik.

"Gabungan dari pertumbuhan bisnis yang kuat dan berkelanjutan, peningkatan pasar tenaga kerja lebih lajut, dan tekanan inflasi yang tinggi, memberikan lampu hijau bagi kenaikan suku bunga (BoE) pada Desember," pungkas Kepala Ekonom Bisnis IHS Markit, Chris Williamson.

Pernyataan seorang pejabat BoE juga mempertegas prospek kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Anggota Komite Kebijakan Ekonomi (MPC) BoE Jonathan Haskel mengungkapkan bahwa prospek kenaikan suku bunga dari tingkat darurat akan merefleksikan kesuksesan kebijakan dalam menghadapi kejutan ekonomi terburuk dalam 100 tahun terakhir.

Sterling nyaris tak bereaksi sama sekali untuk menanggapi rangkaian kabar tersebut. GBP/USD kemarin bahkan membukukan penurunan dari harga pembukaan 1.3409 ke penutupan 1.3378. Pasalnya, kabar-kabar tersebut memberikan pesan yang sama dengan laporan-laporan sebelumnya, yakni rate hike pada Desember. Pasar sudah memperhitungkan prospek kenaikan suku bunga BoE Desember 2021 sejak jauh-jauh hari, sehingga tak lagi memedulikan data tambahan yang sama-sama mengarah ke sana. Risiko terbesar justru jika muncul kabar yang memberikan sinyal berlawanan.

"Data yang masuk setelah rapat MPC November telah meningkatkan keyakinan kami pada ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada rapat Desember mendatang, tetapi penundaan sampai Februari masih mungkin (terjadi)," kata Stefan Ball, Kepala Ekonom Inggris di Goldman Sachs, "Dalam jangka pendek, pasar terus memperhitungkan jalur kenaikan suku bunga yang jauh lebih tinggi daripada prakiraan kami."

Download Seputarforex App

296843
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.