EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,150.91   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Suku Bunga The Fed Naik 25 Bps, Dolar Malah Merosot

Penulis

Setelah menaikkan suku bunga sebanyak 25 bps, The Fed berkomitmen rate hike satu kali dan menegaskan tidak berniat memangkas suku bunga tahun ini.

Seputarforex - Bank sentral AS, Federal Reserve, pada hari Kamis (23/Maret) menaikkan suku bunga sebanyak 25 bps dari 4.75 persen menjadi 5 persen. Kendati besaran rate hike kali ini sesuai dengan ekspektasi, pergeseran outlook pasar terkait suku bunga membuat Dolar AS tertekan. Indeks DXY yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang mayor merosot 0.22 persen dan diperdagangkan pada kisaran 102.30.

Dolar Merosot Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pelemahan dolar AS menjadi momentum bullish bagi major currencies, terutama Euro yang membukukan kenaikan 1.3 persen terhadap dolar. Pair EUR/USD melonjak hingga menyentuh kisaran di atas 1.0912 tadi malam.

Penguatan Euro terjadi karena prospek rate hike ECB sebesar 50 bps masih terbuka lebar, sedangkan The Fed sudah dipastikan hanya akan melakukan rate hike satu kali lagi. Kondisi ini membuat daya tarik Dolar makin meredup.

 

Powell: Rate Hike Satu Kali Lagi, Tidak Berniat Pangkas Bunga

Dalam konferensi pers selepas pengumuman suku bunga, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pihaknya memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak satu kali lagi dan tidak berniat memangkas suku bunga tahun ini. Dengan demikian, suku bunga puncak bank sentral AS kemungkinan akan tercapai pada pertemuan bulan Mei mendatang.

"Anggota pembuat kebijakan moneter (FOMC) tidak melihat kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini, itu bukan ekspektasi dasar kami," kata Powell.

Pasar ketenagakerjaan AS yang solid menjadi salah satu faktor utama di balik masih tingginya tingkat inflasi. Namun, goncangan yang terjadi baru-baru ini di sektor perbankan telah memunculkan narasi bahwa suku bunga tinggi mulai merusak perekonomian. Hal inilah yang memicu ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

"Sistem perbankan AS sehat dan tangguh. Perkembangan terakhir (krisis SVB) cenderung menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis yang membebani aktivitas ekonomi, perekrutan tenaga kerja, serta inflasi," lanjut Powell.

Lebih jauh, Powell berusaha menyakinkan pasar tentang sistem perbankan AS dengan mengatakan bahwa manajemen Sillicon Valley Bank (SVB) lah yang melakukan kesalahan fatal. Dia mengatakan keruntuhan sejumlah bank tidak bisa dijadikan dasar untuk menunjukkan pelemahan yang lebih luas pada sektor perbankan.

Beberapa analis ikut menyuarakan pendapat mereka sehubungan dengan pernyataan terbaru The Fed itu. Salah satunya adalah Brian Jacobsen dari Allspring Global Investments. Menurutnya, "The Fed sekarang hidup dengan harapan dan doa agar mereka tidak melakukan kesalahan di masa depan yang tidak bisa diperbaiki oleh sistem perbankan."

Download Seputarforex App

299186
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.