EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,380.27/oz   |   Silver 28.27/oz   |   Wall Street 37,963.66   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 4 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 11 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 11 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 11 jam lalu, #Saham AS

Surplus Berlanjut, Minyak Bertahan Di Level Rendah Dua Bulan

Penulis

Kecemasan pasar akan berlanjutnya surplus global makin meningkat setelah data Baker Hughes menunjukkan pertambahan jumlah sumur pengeboran di AS.

Harga minyak mentah masih loyo pada awal perdagangan pekan ini (25/7), setelah mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat pada posisi terendah dalam lebih dari dua bulan terakhir. Kecemasan pasar akan berlanjutnya surplus global makin meningkat setelah data Baker Hughes menunjukkan pertambahan jumlah sumur pengeboran (oil rigs) di AS.

US Oil Rigs

Saat berita ini diangkat, harga minyak mentah WTI di New York Mercantile Exchange berada pada kisaran $44.17 per barel, sedangkan harga acuan internasional Brent di ICE Futures Exchange London bergerak sekitar $45.70.

Akhir pekan lalu, perusahaan pernyedia jasa bidang perminyakan Baker Hughes melaporkan bahwa jumlag sumur pengeboran minyak di Amerika Serikat meningkat dari 357 ke 371. Ini merupakan kenaikan berturut-turut dalam empat minggu terakhir, dan seketika memperbarui spekulasi kalau aktivitas minyak shale di AS siap rebound.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa lemahnya permintaan BBM dan tingginya inventori minyak mengakibatkan sejumlah pengilangan AS memulai lebih awal pembauran gasolin untuk musim dingin.

Sejalan dengan tingginya persediaan bahan bakar ini di tengah perlambatan ekonomi global, harga minyak pun diperkirakan bakal tetap tertekan dalam jangka pendek. Commitment of Traders CFTC mengabarkan para pelaku pasar di AS telah mengurangi posisi bullish mereka pada futures dan options minyak dari 294.8k menjadi 289.6k dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 19 Juli. Itu merupakan jumlah posisi long netto terendah dalam empat bulan.

268983
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.