EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.75/oz   |   Wall Street 39,778.39   |   Nasdaq 16,395.47   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Tapering The Fed: Dampaknya Terhadap Ekonomi Global Dan Trading Forex

Penulis

Jelang FOMC Meeting seperti saat ini, berita fundamental mengenai Tapering The Fed biasanya akan sangat dicari dan cukup mampu membuat dunia perdagangan mata uang bak bermain roller coster, bahkan disebut-sebut dampak tapering ini akan lebih besar ketimbang dampak shutdown pemerintah AS awal Oktober 2013 lalu. Bagaimana bisa demikian? Dalam artikel ini, Tim Seputarforex akan mengulas mengenai dampak Tapering The Fed di bidang ekonomi khususnya bagi dunia trading Forex.

Berbagai macam polemik yang melanda negara adidaya, Amerika Serikat, sedikit banyak selalu memberikan pengaruh baik positif maupun negatif bagi negara-negara lain di dunia. Setelah dunia dihebohkan dengan isu-isu mengenai shutdown, senjata kimia Suriah, default, debt ceiling, baru-baru ini topik krusial yang sempat mengguncang jagad beberapa bulan lalu kembali muncul ke permukaan: Tapering The Fed.

Jelang FOMC Meeting seperti saat ini, berita fundamental mengenai Tapering The Fed biasanya akan sangat dicari dan cukup mampu membuat dunia perdagangan mata uang bak bermain roller coster, bahkan disebut-sebut dampak tapering ini akan lebih besar ketimbang dampak shutdown pemerintah AS awal Oktober 2013 lalu. Bagaimana bisa demikian? Dalam artikel ini, Tim Seputarforex akan mengulas mengenai dampak Tapering The Fed di bidang ekonomi khususnya bagi dunia trading Forex.

Tapering The FedUS Fed

Definisi Tapering The Fed Dan Quantitative Easing
Tapering adalah Bahasa Inggris yang jika diartikan secara harfiah adalah peruncingan. Dalam hal ini, Tapering The Fed adalah sebuah program yang dilakukan oleh The Fed untuk memotongan program pembelian aset yang tiap bulan dikucurkan oleh AS sebanyak 85 miliar Dolar AS.

Kata "Tapering The Fed" seolah tak bisa lepas dengan kata "Quantitative Easing" atau pelonggaran kuantitatif. Quantitative Easing inilah yang akan di-tapering-kan. Quantitative Easing (QE adalah sebuah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh Bank Sentral AS alias The Fed dengan membeli obligasi perumahan dan produk keuangan untuk menambah cadangan dana perbankan, sehingga bank dapat menurunkan suku bunga.

Pada dasarnya dengan kebijakan QE, bank sentral akan meningkatkan jumlah uang beredar dengan melakukan pembelian berbagai aset investasi termasuk surat-surat berharga dan saham guna membanjiri pasar keuangan dengan uang cash, hingga meningkatkan likuiditas mata uang negara tersebut. Dengan demikian laju inflasi akan meningkat sementara jumlah uang beredar yang meningkat akan makin memperlemah nilai mata uang. Tujuan dari QE adalah agar bank sentral sanggup memberikan kredit dan dalam jangka panjang tidak kekurangan. Selain itu, apabila suku bunga rendah, maka para pelaku bisnis dapat meminjam dana yang lebih besar, sehingga menguntungkan bidang usaha, karena barang-barang produk AS harganya akan relatif rendah.

Pengaruh Tapering The Fed
Apa yang perlu dikhawatirkan dari tapering The Fed? Begini, perekonomian Amerika sekarang ini bisa dikiaskan seperti buah simalakama. Jika program quantitative easing diteruskan maka dalam jangka panjang akan menyebabkan pasar keuangan mengalami inflasi yang sulit dikendalikan atau bubbles (menggelembung), namun jika dihentikan dikhawatirkan akan menimbulkan krisis keuangan baru. Pun, keuangan Amerika saat ini tercatat belum cukup kuat untuk melakukan tapering dilihat dari laporan-laporan data ekonomi tunda akibat shutdown, yang ternyata tak begitu menggembirakan. Kebimbangan ini secara langsung maupun tidak, mempengaruhi arah pergerakan pasar forex. Biasanya, menjelang pengumuman hasil rapat The Fed yang disebut juga Minutes The Fed (FOMC), volatilitas Dolar AS di market akan sangat tinggi.

Dampak Tapering The Fed Secara Global
Jika The Fed jadi mengurangi stimulusnya maka nilai US dollar akan menguat karena bank sentral secara efektif menerapkan kebijakan uang ketat, meski hal ini telah diantisipasi oleh para pelaku pasar. Dan hal tersebut akan mengakibatkan gejolak mata uang yang cukup berpengaruh terutama bagi negara-negara berkembang. Bagi negara ekonomi terbesar kedua di dunia, Cina, tapering akan berdampak dengan sulitnya penerapan kebijakan perekonomian sehat dan seimbang akibat akan adanya krisis keuangan akibat investasi dan kredit bank yang berlebihan, serta spekulasi real estate dan komoditi yang cukup tinggi. Dalam keadaan yang belum pasti, yaitu keadaan apakah tapering benar-benar akan dilaksanakan atau tidak, permintaan mata uang safe haven seperti US dollar dan Yen Jepang tentu akan kembali meningkat.

Dampak Tapering The Fed Bagi Indonesia
Sedangkan dampak tapering The Fed bagi Indonesia dapat berpengaruh positif dan negatif. Positifnya, untuk jangka pendek, ekonomi Indonesia akan mendapat keuntungan dari tapering The Fed ini. Bursa Efek Indonesia akan kembali mendapatkan limpahan dana asing sehingga harga saham yang likuid akan naik cukup signifikan. Di samping itu, nilai tukar rupiah juga dapat menemukan titik kesetimbangan baru. Dengan kondisi neraca transaksi berjalan (current acount) dan defisit neraca perdagangan yang sedang dihadapi Indonesia, keseimbangan baru rupiah akan berada di kisaran Rp 10.500 sampai Rp 11.000 (per dollar AS). Sedangkan dampak negatifnya adalah krisis keuangan baru dan tingginya suku bunga bank sehingga mengacaukan keseimbangan bisnis properti.

143928

SFTeam merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk menghadirkan liputan akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Cakupan bahasan menyeluruh hingga menjangkau fundamental, teknikal, dan berbagai aspek trading forex lainnya.