Seputarforex - Pada hari Kamis (18/Juni), Biro Statistik New Zealand mempublikasikan data GDP kuartal pertama yang merosot dari 0.5 persen menjadi -1.6 persen secara kuartalan, lebih buruk dari proyeksi ekonom di -1.0 persen. Ini merupakan kontraksi terburuk yang dialami perekonomian New Zealand sejak kuartal pertama 1991. 
Pelemahan juga terlihat pada perhitungan GDP secara tahunan, yang dilaporkan menyusut dari 1.8 persen menjadi 0.2 persen, mematahkan ekspektasi kenaikan 0.3 persen. Kemerosotan GDP disebabkan oleh penerapan lockdown untuk membatasi penyebaran COVID-19 pada bulan Maret lalu. Kebijakan pembatasan yang diberlakukan di New Zealand nyatanya berdampak luas terhadap aktivitas perekonomian hingga menekan GDP negara tersebut.
Semua Lini Terdampak, Ekonomi Makin Terpuruk Di Q2
Industri jasa berkontribusi paling besar dalam hasil suram data pertumbuhan ekonomi pagi ini, karena mencakup hampir setengah dari penurunan GDP secara keseluruhan. Industri perhotelan (akomodasi, restoran, dan bar) adalah salah satu industri yang paling terkena dampak, jatuh 7.8 persen karena disebabkan oleh terpukulnya sektor pariwisata.
Sementara itu, industri konstruksi turun 4.1 persen, dan industri pengiriman barang dan pergudangan merosot 5.2 persen. Sektor konsumsi rumah tangga yang memegang porsi terbesar terhadap perekonomian New Zealand juga tercatat turun 0.3 persen.
Mengingat masa penerapan lockdown masih berlangsung pada bulan April, maka perekonomian New Zealand berpotensi memasuki resesi pada kuartal kedua tahun ini. Sebagai informasi, perhitungan GDP kuartal pertama hanya memasukkan data dari periode Januari-Maret.
NZD/USD Bergejolak
Pergerakan Dolar NZ terhadap Dolar AS terpantau fluktuatif pasca rilis GDP kuartal pertama. NZD/USD sempat naik hingga menyentuh 0.6479, tapi kemudian turun hingga diperdagangkan pada kisaran 0.6448; melemah 0.15 persen dari harga Open harian.
