EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,385.61/oz   |   Silver 28.52/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 31 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 5 jam lalu, #Saham AS

The Fed Beri Sinyal Rate Hike Bulan Maret, Dolar AS Melonjak

Penulis

The Fed mengumumkan akan menaikkan suku bunga pada Maret mendatang, bertepatan dengan berakhirnya program tapering. Dolar AS pun menguat pesat.

Seputarforex - Dalam pengumuman kebijakannya pada Kamis dini hari tadi (27/Januari), Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.25 persen dan mengisyaratkan kenaikan rate pada bulan Maret mendatang. Keputusan ini diambil menyusul inflasi yang terus meninggi dalam beberapa waktu terakhir.

"Dengan inflasi jauh di atas level 2 persen dan kondisi pasar tenaga kerja AS yang semakin solid, maka komite pembuat kebijakan The Fed mengharapkan untuk segera melakukan kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya (di bulan Maret)," bunyi pernyataan The Fed seusai pengumuman suku bunga.

Maret dipilih karena program tapering resmi berakhir pada bulan itu. Perlu diketahui, The Fed memutuskan untuk menggandakan nilai tapering pada bulan Desember 2021 untuk bisa mengakhiri program tapering pada bulan Maret 2022.

Konferensi pers yang dilakukan oleh ketua The Fed, Jerome Powell, semakin menegaskan pandangan pasar bahwa bank sentral AS sekarang telah bergeser ke sikap hawkish yang lebih agresif.

Inflasi yang sangat tinggi telah memaksa The Fed meninggalkan narasi "tekanan harga hanya bersifat sementara". Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran menjadi biang kerok lonjakan inflasi AS sejauh ini. Selain itu, pasar tenaga kerja kian solid ditandai dengan tingkat pengangguran AS yang turun di bawah 4 persen; kembali ke level pra-pandemi.

Respon pelaku pasar beragam seusai pengumuman kebijakan The Fed tadi malam. Wall Street bertaruh bahwa kenaikan suku bunga bulan Maret akan diikuti oleh tiga kenaikan lagi tahun ini, dan diawali dengan penguarangan balance sheet pada musim panas mendatang. Namun, sebagian pelaku pasar lainnya menyuarakan kekhawatiran terkait pengurangan neraca balance sheet dan kenaikan suku bunga pada saat yang sama.

"Saya pribadi ingin melihat kenaikan Fed sekali dan kemudian menggunakan neraca versus kenaikan suku bunga... Melakukan keduanya secara bersamaan bisa sangat sulit untuk pasar," tutur John Luke Tyner, manajer portofolio di Aptus Capital Advisors.

 

Indeks Dolar AS Melonjak

Meskipun sesuai ekspektasi, pernyataan hawkish The Fed kali ini berhasil mendorong penguatan Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) naik pesat hingga 0.54 persen pada sesi perdagangan sebelumnya, dan masih menguat pada kisaran 96.60 saat berita ini ditulis.

Dolar AS melonjak

Download Seputarforex App

297203
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.