Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 21 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Timur Tengah Bergejolak Lagi, Safe Haven Kompak Menguat

Penulis

Kembali memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah mendorong mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss menguat signifikan terhadap Dolar AS hari ini.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Mata uang safe haven kompak menguat pada pembukaan perdagangan hari Senin (16/September), karena dipicu oleh serangan teroris terhadap kilang penyulingan minyak utama Arab Saudi. Hal ini langsung meningkatkan eskalasi ketegangan antara Iran-AS berserta sekutu. Pasalnya, Iran dituduh sebagai dalang utama dibalik serangan yang terjadi pada akhir pekan lalu itu.

Pada saat berita ini diturunkan, Dolar AS tidak berdaya melawan mata uang safe haven. Pair USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 107.73, membentuk gap turun dari level penutupan minggu lalu yang masih berada di atas kisaran 108.

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah

Sementara itu, kondisi serupa juga terlihat pada pair USD/CHF yang melemah 0.31 persen. Emas yang juga merupakan salah satu safe haven favorit, menguat sebesar 1.12 persen dari harga Open harian dan kembali ke atas level 1500 saat berita ini di-update pada pukul 09:40 WIB.

Di sisi lain, Dolar Kanada sebagai mata uang komoditas minyak sangat diuntungkan dengan konflik geopolitik di Timur Tengah. Mata uang ini tercatat menguat 0.44 persen versus Dolar AS.

 

Hubungan AS-Iran Kembali Memanas

Sepanjang pekan lalu, tensi geopolitik Timur Tengah sebenarnya sempat menurun drastis setelah Presiden Trump yang akhirnya memecat salah satu penasihat seniornya, John Bolton, yang dikenal sangat "keras" terhadap Iran. Pada saat itu, pelaku pasar melihat prospek pulihnya hubungan antara AS-Iran yang berujung pada keringanan sanksi ekspor minyak Iran. Hal inilah yang membuat harga minyak mentah dunia terperosok cukup dalam sepanjang pekan lalu.

Namun sayangnya, serangan yang diduga berasal dari Iran terhadap fasilitas utama kilang minyak Aramco milik Saudi, membuat AS serta Arab Saudi berang.

"Jika alasan penurunan harga minyak pada pekan lalu adalah karena Trump memecat John Bolton... dan berpotensi menjadi bentuk pemulihan hubungan AS-Iran, maka hal itu sekarang tidak lagi valid," kata Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank.

Menurut salah seorang ekonom dari Australia and New Zealand Banking Group, selain faktor geopolitik, pergerakan pasar minggu ini juga akan dipengaruhi oleh pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS.

290083
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.