Boleh dikatakan bahwa Bitcoin bersama dengan Altcoins lainnya merupakan pembicaraan terpanas selama setahun terakhir. Bitcoin mampu membukukan pertumbuhan 1,600% selama kurun waktu 1 tahun, Ethereum membukukan lebih dari 3,700%, dan beberapa Altcoin lain bahkan mampu untuk membukukan lebih dari 4,100% kenaikan nilai selama tahun 2017.
Seiring dengan meningkatnya nilai suatu Kripto terlepas penggunaannya sebagai aset digital maupun sarana transaksi dan instrumen perdagangan, banyak kasus kejahatan yang semakin banyak terjadi pada lingkup kriptografis selama satu tahun terakhir.
Maraknya kejahatan di lingkup mata uang kripto disebabkan oleh keinginan "Fast Rich Scheme" atau Skenario Cepat Kaya yang mendorong orang menempuh jalan pintas, mencuri, merampas, atau tindak kejahatan lainnya. Selain digunakan untuk skenario cepat kaya, ternyata Bitcoin dan keseluruhan mata uang kripto dianggap sebagai sarana kejahatan yang terselubung (anonim) dan tidak dapat terdeteksi oleh platform apapun. Apalagi, beberapa mata uang kripto seperti Monero (XMR) menyediakan fasilitas Full Anonym, artinya tidak ada pihak siapapun yang dapat mengetahui transaksi yang dilakukan oleh pemegang koin.
Dengan sifat anonimitas yang begitu tinggi dan nilai kripto yang sangat besar, tidak heran jika Bitcoin dan Altcoins lain menjadi sasaran dan sarana kejahatan kelas kakap. Berikut ada beberapa kegiatan kejahatan yang bahkan sampai berujung kepada pembunuhan hanya karena ingin mendapatkan Bitcoin secara instan.
- Pada tanggal 18 Desember 2017, seorang wanita bernama Zoobia Shahnaz terbukti bersalah terkait penipuan bank, pencucian uang, dan pendanaan ISIS melalui platform Bitcoin. Bahkan diyakini bahwa Shahnaz yang mulai ditahan pada tanggal 31 Juli, akan berangkat ke Suriah untuk menjadi salah satu pasukan ISIS. Dana sebesar $62,700 disimpan pada platform Bitcoin, kemudian ditransfer seluruhnya ke salah satu wallet Bitcoin yang diyakini dimiliki oleh ISIS.
- Seorang wanita berkebangsaan Italia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara di Denmark karena telah menyewa seorang pembunuh bayaran dengan bayaran Bitcoin. Pembunuh tersebut disewa dengan harga 4.1 BTC (senilai $4,000 pada saat itu) untuk membunuh pacarnya sendiri.
- Situs Blackmarket AlphaBay dan SilkRoad menggunakan Bitcoin untuk transaksi barang gelap di situs mereka, tanpa pernah diketahui siapa dan darimana barang ataupun pembeli berasal.
- Hacking Etherdelta yang baru terjadi seminggu lalu juga telah mencuri paling tidak lebih dari 308 ETH atau senilai sekitar $270,000. Para peretas tersebut menggunakan Web Phising yang sama persis dengan situs asli Etherdelta.
- Pada 26 Desember 2017, seorang Programmer dan Investor Kripto berkebangsaan Rusia, Pavel Lerner, telah di culik di Kiev.
Berbagai kegiatan kejahatan tersebut muncul karena nilai yang begitu besar dengan harapan sebagai jalan pintas untuk cepat kaya, serta sifat anonimitas yang dapat digunakan secara aman untuk kegiatan kejahatan seperti pencucian uang atau kegiatan terorisme. Bahkan, jika ke depan mata uang kripto tidak diatur secara hukum, maka bukan tidak mungkin tingkat kejahatan yang lebih besar dapat terjadi.