EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 47 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 48 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 7 jam lalu, #Saham AS

Trump Berkomitmen Cegah Dampak Jangka Panjang Corona

Penulis

Pemerintahan AS akan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalisir kerusakan ekonomi jangka panjang akibat virus Corona.

Seputarforex.com - Presiden Donald Trump menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan wabah virus Corona (Covid-19) merusak ekonomi AS dalam jangka panjang. Trump juga tengah mempertimbangkan langkah lanjutan setelah usainya 15 hari lockdown yang akan berakhir pekan depan.

Pidato Trump Terbaru Masih Soroti

"Amerika Serikat akan mengakhiri masa lockdown dan segara terbuka kembali untuk bisnis," kata Trump dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih beberapa saat lalu. Ia menambahkan, "Kami tidak akan membiarkannya (lockdown) berubah menjadi masalah ekonomi jangka panjang."

Pernyataan terbaru dari Trump mengisyaratkan bahwa opsi lockdown sejatinya bukan menjadi priotitas utama dalam upaya menghambat penyebaran Covid-19. Data terbaru mengungkapkan bahwa penderita virus Corona terus meningkat signifikan di seluruh negara bagian, hingga membuat AS menduduki peringkat ketiga di bawah China dan Italia dalam hal jumlah kasus positif Covid-19.

 

Dolar AS Terkoreksi, The Fed Jadi Biangnya

Pada pukul 07:57 WIB, Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan USD terhadap enam major currencies berada di level 101.85, melemah 0.60 persen dari harga Open harian. Meski tercatat turun, Dolar AS secara umum masih berada di kisaran tertinggi sejak Desember 2016 yang tersentuh pada akhir pekan lalu.

Pidato Trump Terbaru Masih Soroti

Kemerosotan terbatas Dolar AS pagi ini lebih disebabkan oleh sentimen pelaku pasar dalam menyikapi kebijakan longgar The Fed yang semakin ekstrem di tengah pandemi Covid-19.

"Pandemi virus Corona telah membawa kerusakan besar terhadap perekonomian AS dan seluruh dunia... Upaya agresif harus diambil baik pada sektor pemerintah maupun swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan warga AS," kata The Fed dalam pernyataan terbarunya.

Meskipun demikian, analis optimis jika performa Dolar AS masih disokong oleh upaya pemerintah dalam menggelontorkan stimulus. "Salah satu hal yang benar-benar perlu kita lihat adalah lebih banyak lagi amunisi fiskal dari pemerintah," kata Mazen Issa, ahli strategi forex dari TD Securities di New York.

292407
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.