Presiden AS Donald Trump bertemu dengan PM Jepang Shinzo Abe pada 28 Mei 2019, untuk membahas ketidakseimbangan perdagangan antara AS dan Jepang selama beberapa tahun terakhir. Ia menginginkan kesepakatan dagang yang adil bagi kedua belah pihak bisa segera tercapai, dan membidik bulan Agustus sebagai target waktu yang paling memungkinkan.
Dalam konferensi pers usai pertemuan puncak AS-Jepang, Presiden Trump berharap ekspor AS bisa mendapatkan pijakan yang adil di negeri Sakura, dengan cara penghapusan hambatan perdagangan. Donald Trump juga menambahkan bahwa dirinya dan Abe sepakat untuk memperluas kerjasama dalam berbagai bidang.
"Kami memiliki ketimpangan (perdagangan) yang luar biasa selama bertahun-tahun, dan Jepang telah mendapatkan keuntungan besar (dari AS). Mereka (orang Jepang) adalah pebisnis yang hebat, negosiator yang brillian dengan menempatkan kami dalam posisi sangat sulit selama ini. Namun saya pikir, AS sebentar lagi akan memiliki kesepakatan dagang dengan Jepang," kata Trump dalam konferensi pers bersama Shinzo Abe.
Trump Inginkan Negosiasi Di Bulan Agustus
Trump yang saat ini sedang berada di Jepang dalam kunjungan kenegaraan selama empat hari, sempat mengunggah cuitan di Twitter pada hari Minggu (26/Mei) lalu. Secara garis besar, ia mengharapkan langkah besar terkait perdagangan AS-Jepang, tapi masih menunggu hingga pemilihan Majelis Tinggi Jepang pada bulan Juli mendatang.
"Soal perdagangan, saya pikir kami akan mengumumkan beberapa hal, mungkin pada Agustus mendatang, dan itu akan menjadi langkah sangat baik bagi kedua negara. Saya pikir nantinya antara AS dan Jepang akan mendapatkan keseimbangan perdagangan dan (saya) berharap dapat diselesaikan dengan cepat," kata Trump dalam cuitannya.
Pemerintahan Trump selama ini memang gencar melakukan negosiasi dagang dengan negara-negara yang memiliki perekonomian besar seperti China, Uni Eropa, termasuk juga Jepang. Tujuannya adalah untuk menurunkan defisit neraca perdagangan negeri Paman Sam dan mengatasi apa yang Trump sebut sebagai praktik perdagangan yang tidak adil.