EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

USD Selip, Fed Tingkatkan Aksi Lawan Dampak COVID-19

Penulis

Kebijakan moneter makin longgar, mendorong pelemahan kurs Dolar AS. Di sisi lain, Kongres belum sepakat soal paket stimulus fiskal untuk menghadapi dampak COVID-19.

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS (DXY) melemah hingga lebih dari 1 persen ke kisaran 101.30-an dalam perdagangan hari ini (24/Maret). Pasalnya, pada sesi New York tadi malam, Federal Reserve meluncurkan beragam program baru untuk menanggulangi masalah ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi virus Corona (COVID-19). Kebijakan moneter yang semakin longgar, tak pelak mendorong pelemahan kurs Dolar.

DXY Daily

Untuk pertama kalinya, Federal Reserve akan melakukan pembelian obligasi korporat dan mendukung pinjaman langsung ke perusahaan-perusahaan AS. Padahal dalam program Quantitative Easing terdahulu, The Fed hanya merencanakan pembelian obligasi pemerintah. Selain itu, The Fed juga menyatakan akan segera menerbitkan program untuk mempermudah pinjaman bagi UKM.

Semua program itu melahirkan sebuah situasi di mana The Fed ikut menangani utang pendidikan, utang kartu kredit, dan utang UKM. Dengan berbagai kebijakan tersebut, The Fed tidak hanya mengintervensi pasar keuangan melainkan turun tangan langsung ke ranah perekonomian riil Amerika Serikat. Ini sebenarnya riskan, tetapi dianggap perlu demi mengantisipasi kemungkinan meroketnya angka pengangguran di seantero negeri Paman Sam.

"The Fed masih bekerja untuk mempertahankan arus kredit karena mereka mengetahui apa yang terjadi selama Depresi (ketika) terlalu banyak perusahaan gulung tikar. Semakin banyak kerusakan ketika hal itu terjadi, semakin sulit nantinya untuk memulihkan perekonomian," kata seorang profesor ekonomi dari University of Oregon, Tim Duy, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Namun, tanpa adanya bantuan fiskal, Duy menilai jika langkah The Fed takkan memadai untuk membendung klaim pengangguran yang akan terus bertambah.

Sementara itu, upaya untuk mengesahkan anggaran stimulus fiskal guna menanggulangi dampak COVID-19 kembali menemui kegagalan. Voting di Kongres AS mengalami kebuntuan untuk kedua kalinya karena masalah prosedural. Kubu Republik dan Demokrat sama-sama masih berambisi untuk menyisipkan agenda masing-masing dalam rancangan anggaran tersebut, sehingga persetujuan sulit dicapai.

292419
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.