 iklan |
 iklan |
Seputarforex - Sebagai negara dengan minyak sebagai komoditas ekspor utama, penurunan harga minyak hari ini memberikan imbas pada Dolar Kanada. Harga minyak tergelincir akibat aksi profit-taking oleh para investor, dengan indikasi bahwa reli harga minyak sudah overbought. Akibatnya, USD/CAD naik tipis 0.19% ke 1.2340 di sesi perdagangan Kamis (21/Oktober) malam ini.
"USD/CAD berkonsolidasi di area 1.23-1.24 setelah koreksi tajam dari level 1.27 yang sempat diperdagangkan pada akhir September. Pergerakan ini sejalan dengan reli mata uang komoditas lainnya, yang diperburuk oleh kenaikan tajam harga energi," kata Francesco Pesole, Ahli Strategi FX di ING.
BoC Diproyeksi Menaikkan Suku Bunga Tahun Depan
Pasar mengekspektasikan bahwa inflasi akan menjadi fokus utama BoC dalam menentukan suku bunga dalam rapat kebijakan moneter 27 Oktober mendatang. Berdasarkan data yang dirilis pada hari Rabu kemarin, Inflasi Konsumen (CPI) Kanada tumbuh 0.2 pada bulan September, mematahkan estimasi penurunan ke 0.1%. Sedangkan inflasi tahunan berakselerasi ke level tinggi 18 tahun di bulan September.
Selain itu, data ketenagakerjaan juga akan menjadi bahan pertimbangan BoC. Data ADP Employment Change Kanada yang dirilis malam ini menunjukkan penambahan 9,600 pekerjaan di bulan September berkat peningkatan rekrutmen di sektor kontruksi dan bisnis jasa profesional.
"Data tersebut telah menyajikan dukungan bagi pasar dalam (memprediksi) risiko-risiko pengetatan moneter di Kanada," kata Shaun Osborne, analis dari Scotiabank melalui catatan yang dikutip Reuters.
Scotiabank sendiri mengekspektasikan BoC akan menaikkan suku bunga sebanyak 100 basis poin di paruh kedua pada tahun 2022. Angka tersebut lebih banyak daripada ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan kenaikan 50 basis poin.
Hampir senada, David Wolf selaku mantan penasihat keuangan di BoC juga menilai bahwa bank sentral perlu segera mengimplentasikan kenaikan suku bunga. Wolf bahkan mengekspektasikan waktu kenaikan rate yang lebih cepat, yakni paruh pertama 2022. Menurutnya, kendala pasokan dan inflasi yang lebih tinggi daripada biasanya tak akan mereda dengan sendirinya tanpa tindakan dari bank sentral.
