Dolar AS tengah menggapai perolehan mingguan ke tujuhnya setelah sempat menyundul angka 120 terhadap Yen kemarin. Level tersebut merupakan yang pertama kalinya tercapai sejak bulan Juli 2007. Pagi ini, USD/JPY diperdagangkan di 119.82, naik tipis 0.02 persen. Siang nanti, Jepang akan merilis Indikator Koinsiden (leading) yang didesain untuk memperkirakan arah perekonomian Jepang ke depan. Yen telah terpuruk semenjak BOJ memutuskan untuk menambah jumlah stimulusnya pada tanggal 31 Oktober lalu.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan bank sentral Amerika Serikat yang menghentikan stimulus. Perbedaan kebijakan bank sentral yang sangat tajam inilah, yang menurut para ekonom, menjadi faktor pemicu pelemahan Yen.
Para ekonom memprediksi bahwa lapangan kerja di AS akan tumbuh lebih cepat meskipun Jepang tengah terpuruk ke jurang resesi dan Eropa yang juga sedang berupaya untuk menghindari deflasi. Mata uang AS telah bangkit sebanyak 3.8 persen versus 16 mata uang mayor lainnya dalam tiga bulan terakhir, di tengah spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya tahun depan.
Bisa Naik Lagi Jika NFP AS Bagus
Malam nanti, AS akan merilis data NFP. Kazuo Shirai, trader di MUFG Union Bank di LA mengatakan,"Apabila angka NFP bagus, maka USD/JPY akan naik, namun kita sudah makin dekat dengan akhir reli". Menurut Shirai, peregerakan akan sangat cepat, tanpa koreksi mayor menurun, namun tidak akan sampai ke posisi 125.