EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,171.35   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 4 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Wabah Virus Corona Menjangkiti Yuan China Dan USD/JPY

Penulis

Virus Corona yang ditemukan di China baru-baru ini dapat menular antar manusia. Pelaku pasar sontak bereaksi dengan melepas Yuan dan mengincar Yen Jepang.

Seputarforex.com - Sentimen risk-off mendadak marak di pasar keuangan global pagi ini (21/Januari), sehubungan dengan berita bahwa virus Corona yang ditemukan di China baru-baru ini dapat menular antar manusia. Bursa saham Asia rontok dan nilai tukar Yuan merosot sekitar 0.6 persen versus USD, sementara Yen Jepang kembali menguat lantaran meningkatnya minat beli safe haven. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, pasangan mata uang USD/JPY telah menurun lebih dari 0.2 persen di kisaran 109.94.

USDJPY DailyGrafik USD/JPY Daily via Tradingview.com

Wabah virus Corona misterius yang memicu gejala mirip SARS pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, awalnya diduga hanya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, dua orang yang tinggal jauh dari Wuhan ditemukan telah tertular dalam beberapa hari terakhir.

"Kasus saat ini menunjukkan bahwa benar-benar ada transmisi (virus) antar manusia," kata Zhong Nanshan dari China National Health Commission kepada televisi pemerintah CCTV, sambil mengatakan bahwa kedua orang dari provinsi Guangdong tersebut terinfeksi oleh salah satu anggota keluarga yang baru saja kembali dari Wuhan.

Berita ini memicu kepanikan, karena merebak tepat menjelang puncak musim liburan Imlek dengan potensi meluas ke kawasan lain. Jumlah kasus sekarang telah mencapai 218, tersebar di berbagai wilayah mulai dari Beijing, Shanghai, hingga Shenzen yang berjarak ratusan mil dari Wuhan. Beberapa negara lain juga melaporkan kemunculan kasus serupa, tepatnya dua kasus di Thailand serta masing-masing satu kasus di Jepang dan Korea Selatan.

"Saham-saham Hong Kong jatuh tajam pada pembukaan (pasar) akibat kekhawatiran tentang virus ini, memicu perdagangan risk-off yang melonjakkan Yen dan Obligasi AS," kata Takuya Kanda dari Gaitame.com Research Institute, sebagaimana dilansir oleh Reuters. Lanjutnya, "Jumlah korban tewas akibat virus sejauh ini rendah, jadi harapannya tak akan ada kepanikan besar."

Beberapa mata uang lain ikut terimbas oleh berita yang sama. Dolar Australia yang merupakan proxy Yuan di pasar keuangan global, merosot hingga lebih dari 0.3 persen ke kisaran 0.6851 terhadap Greenback. Demikian pula, NZD/USD melemah sekitar 0.2 persen ke level 0.6594.

Selanjutnya, Anda sudah dapat memahami ulasan berita di atas dalam bentuk audio berikut ini.

291721
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.