EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,222.50/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

Waller The Fed: Bank Sentral Tetap Berjuang Melawan Inflasi Tinggi

Penulis

Christopher Waller mengatakan jika laju kenaikan suku bunga mungkin akan diperlambat, namun tidak boleh dikaitkan dengan sikap melunak dalam melawan inflasi tinggi.

Data inflasi AS terbaru yang dirilis pada minggu lalu telah menunjukkan penurunan cukup signifikan. Hal inilah yang mendasari pasar untuk berspekulasi jika The Fed akan memperlambat laju rate hike pada pertemuan bulan Desember mendatang.

Menanggapi hal ini, Gubernur Dewan Federal Reserve Christopher Waller menegaskan bahwa bank sentral AS tetap berkomitmen untuk berjuang melawan inflasi tinggi kendati terjadi perlambatan laju rate hike.

Christopher Waller

Waller berpendapat jika mayoritas pelaku pasar lebih menyoroti seberapa besar kenaikan suku bunga yang akan dilakukan The Fed, tetapi cenderung mengabaikan tentang seberapa jauh suku bunga akan dinaikkan (suku bunga terminal atau batas di mana The Fed tidak akan melakukan rate hike lebih jauh lagi).

"Kami berada pada sebuah titik yang mengharuskan untuk mempertimbangkan penurunan laju kenaikan suku bunga dan bergeser pada kecepatan yang lebih lambat. Namun kami tidak melunak terkait upaya memerangi lonjakan inflasi yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir… Berhentilah melihat seberapa besar rate hike akan dilakukan, dan lebih fokus saja pada seberapa jauh suku bunga dapat naik," kata Waller.

Menurutnya, inflasi 7.7 persen masih terbilang sangat tinggi secara historis dan jauh di atas target 2.0 persen yang dipatok The Fed. Selama inflasi masih jauh dari target, maka titik akhir kenaikan suku bunga kemungkinan masih jauh.

"Kita perlu melihat rilis data inflasi pada bulan-bulan mendatang untuk mengonfirmasi pembalikan siklus inflasi sebelum akhirnya kami benar-benar menginjak pedal rem rate hike," pungkas Waller. Ia pun menegaskan bahwa langkah The Fed melakukan rate hike agresif selama beberapa bulan terakhir dinilai sudah tepat karena belum menemukan bukti penurunan inflasi secara berkelanjutan.

 

Imbas Profit Taking, Dolar AS Menguat Terbatas

Pernyataan bertendensi hawkish dari Gubernur The Fed sedikit banyak mempengaruhi pergerakan Dolar AS pada perdagangan pagi ini. Setelah melemah tajam pada akhir pekan lalu, Dolar AS akhirnya menguat terbatas karena aksi profit taking oleh investor. Saat berita ini ditulis pada sesi Asia hari Senin (14/November), Indeks Dolar (DXY) bergerak pada kisaran 106.60-an atau menguat 0.25 persen secara harian.

Indeks Dolar

Download Seputarforex App

298529
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.