EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,162.60   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 5 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 5 jam lalu, #Saham AS

Western Union Siap Adopsi Mata Uang Kripto

Penulis

Setelah sempat menguji coba platform Ripple, Western Union mulai menunjukkan kesiapannya mengadopsi mata uang kripto di sistem transaksinya.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan di channel YouTube resminya, perusahaan jasa pengiriman uang Western Union telah menyatakan minat untuk mengadopsi teknologi Blockchain dan mata uang kripto. Ketertarikan Western Union terhadap kripto bukanlah hal baru, karena sebelum ini, Western Union dilaporkan telah menguji teknologi Blockchain melalui platform XRP milik Ripple.

Pada saat itu, Western Union belum puas terhadap teknologi Blockchain dan mata uang kripto, bahkan mengungkapkan kritik terhadap solusi Ripple yang telah mereka uji. CEO Western Union, Hikmet Ersek, mengungkapkan bahwa, "Kami selalu dikritik tidak hemat biaya, bla bla bla, tetapi kami tidak melihat bagian efisiensi tersebut selama pengujian kami di Blockchain. Masalah praktisnya masih terlalu mahal."

Namun dalam siaran pers kali ini, perusahaan mulai menjelaskan minatnya terhadap Blockchain dan kripto.


Ersek menegaskan bahwa reputasi lama perusahaan sebagai opsi transfer fiat yang andal, pada akhirnya dapat membantu meningkatkan adopsi kripto, setidaknya ketika alternatif pembayaran tersebut ditambahkan di sistemnya.

"Western Union kini siap mengadopsi jenis mata uang apa pun, kami sudah beroperasi dengan 130 mata uang. Jadi, kami tidak akan kesulitan dalam mengadopsi mata uang kripto," ujar pimpinan Western Union tersebut.

 

Hanya Adopsi, Bukan Luncurkan Kripto Sendiri

Dalam sebuah video di atas, Odilon Almeida selau Presiden Western Union Global Money Transfer mengungkapkan bahwa perusahaan belum ingin meluncurkan token berbasis kripto, karena sudah memiliki mekanisme yang kuat untuk transfer fiat. Mengenai target waktu penambahan kripto pada sistem pengiriman uang mereka, Western Union tidak membocorkan banyak detail.

Almeida juga berkomentar bahwa adopsi masal kripto bisa terjadi hanya jika masalah legalitas dan volatilitas dari mata uang tersebut bisa terpecahkan. Untuk hal ini, para pejabat eksekutif di Western Union telah mencermati potensi Stablecoin sebagai solusi volatilitas kripto. Menurut mereka, koin yang bisa di-pegging terhadap mata uang fiat seperti Dolar AS akan lebih stabil ketimbang mata uang kripto biasa seperti Bitcoin.

286725
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.