EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Yellen: Kebijakan Desember Lalu Tidak Keliru, Tidak Ada Bubble Ekonomi

Penulis

Yellen menentang pendapat politik yang menyebutkan bahwa AS segera menghadapi rentetan bubble atau gelembung ekonomi. Yellen menambahkan bahwa pertumbuhan perekonomian global relatif lemah namun kebijakan menaikkan suku bunga Desember kemarin tidak keliru.

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, dalam pidatonya pada hari Jumat (08/04) dini hari tadi, dengan yakin menyebutkan bahwa perekonomian AS sedang dalam penguatan. Pernyataan Yellen tersebut menampik keras retorika politik yang menyebut adanya indikasi bahwa ekonomi Paman Sam sedang bersiap untuk menghadapi rentetan bubble atau gelembung ekonomi.

diskusi_panel_ketua_the_fed

"Saya jelas tidak akan menyebut hal ini sebagai sebuah gelembung ekonomi," kata Yellen sembari mengutarakan bahwa pasar tenaga kerja AS yang sudah sehat dan angka pengangguran menurun hingga 5 persen.

Yellen menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah diskusi panel dengan 4 orang mantan Ketua The Fed lainnya, antara lain Ben Bernanke, Paul Volcker, dan Alan Greenspan di New York. Para mantan pimpinan dan pimpinan Bank Sentral AS itu mendiskusikan perihal ekonomi dan kebijakan moneter AS sendiri serta kondisi ekonomi dunia.

Komentar Yellen muncul setelah salah seorang kandidat presiden AS kontroversial dari Partai Republik, Donald Trump, menyebutkan bahwa gelembung ekonomi berpotensi muncul. Yellen mengetengahkan bahwa ia tak melihat ketidakseimbangan seperti overvalue dalam harga-harga aset. Tak hanya mengusik Yellen, pekan lalu pernyataan Trump tentang transparansi bank sentral AS juga mendapat tentangan dari Presiden The Fed New York, William Dudley.


Didukung Volcker

Sedikit kontra dengan Yellen, Volcker mengakui bahwa dirinya melihat adanya kondisi "overextended" dalam sistem finansial. Namun, mengenai gelembung ekonomi, Ketua The Fed yang menjabat pada periode 1979-1987 tersebut sependapat dengan Yellen, bahwa tidak ada kemungkinan gelembung yang muncul.

Yellen menambahkan bahwa pertumbuhan perekonomian global memang relatif lemah, meski demikian sinyal-sinyal positif masih diterima oleh The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga tahun ini, namun dengan langkah yang lebih hati-hati. Komite The Fed saat ini memproyeksikan kenaikan suku bunga dalam rentang waktu dua tahun.


Kebijakan Moneter Desember 2015 Bukan Kekeliruan

Apakah kenaikan suku bunga pada Desember lalu merupakan langkah yang keliru? Yellen menjawab tidak. Indikator-indikator ekonomi pada saat itu menunjukkan kemajuan subtantif terhadap pasar tenaga kerja dan tujuan inflasi. "Kami masih berada dalam jalur yang sesuai dengan perhitungan matang dan tidak menganggap kebijakan (kenaikan suku bunga) Desember lalu sebagai sebuah kesalahan," kata Yellen.

262707
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.