EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.47   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 2 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 3 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Yen Hadapi Penurunan Terhadap Dolar AS, 2 Faktor Penyebabnya

Penulis

Yen bergerak menuju level rendah mingguan terhadap Dolar AS seiring dengan meredanya konflik geopolitik di Ukraina dan Irak. Yen yang berfungsi sebagai mata uang safe haven ini pun ditinggalkan oleh para investor. Pada dasarnya ada dua faktor yang akan menyebabkan USD/JPY akan terus tarik menarik.

Yen bergerak menuju level rendah mingguan pada Jumat (15/08) ini terhadap Dolar AS seiring dengan meredanya konflik geopolitik di Ukraina dan Irak. Yen yang berfungsi sebagai mata uang safe haven ini pun ditinggalkan oleh para investor.

Yen menurun 0.1 persen ke 102.53 per dolar AS pada pukul 7:11 pagi waktu London. Total penurunan Yen terhadap Dolar AS dalam minggu ini telah mencapai 0.1 persen. Terhadap Euro, mata uang Jepang kalah unggul dengan EUR/JPY yang naik 137.06 dari sebelumnya di 136.92. Pair tersebut telah merosot sebanyak 0.2 persen sejak tanggal 8 Agustus. Pada dasarnya ada dua faktor yang akan menyebabkan USD/JPY akan terus tarik menarik.

yen

Buruknya Data-Data Ekonomi Jepang

Angka pertumbuhan (GDP) Jepang pada kuartal kedua tercatat merosot tajam hingga ke 1.7% dari kuartal sebelumnya yang mencapai 6.8%. Angka tersebut merupakan kontraksi pertumbuhan Jepang yang terburuk, bahkan sejak bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2011.

Sebelumnya, indeks aktivitas industri tersier juga menunjukkan penurunan sebanyak 0.1% pada bulan Juni, yang sekaligus menjadi penurunan tiga bulan berturut-turut dibandingkan dengan angka ekspektasi. Ditambah lagi dengan penjualan retail untuk bulan yang sama, yang merosot sebayak 0.6% setelah sebelumnya juga merosot sebanyak 0.4%. Produksi industri menambah panjang nilai merah dalam data ekonomi Jepang dengan menunjukkan penurunan sebanyak 3.3%.

Rentetan penurunan tersebut diakibatkan oleh kenaikan pajak penjualan yang diterapkan oleh Shinzo Abe sejak April 2014. Pemerintah beranggapan bahwa kemerosotan ini hanya akan sementara, padahal ekonomi Jepang telah terguncang dalam lebih dari tiga bulan ini. Perkembangan dari faktor inilah yang nantinya akan menyebabkan aksi dan reaksi bagi Yen.

Optimisme BOJ

Kedua, BOJ tetap optimis dengan menyatakan bahwa ekonomi Jepang masih bisa kembali pulih dengan segera. Para pembuat kebijakan terus menunjukkan kepercayaan diri jika ekonomi Jepang akan dapat kembali kuat.

Optimisme inilah yang menjadi support bagi Yen untuk saat ini. Dalam pernyataan kebijakan moneter terbarunya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda, menegaskan bahwa ekonomi Jepang sedang memulihkan diri secara moderat. Dan pasar akan menunggu apakah Bank Sentral Jepang akan kembali menambah kucuran stimulusnya atau tidak hingga akhir tahun ini.

193753
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.