Yen bertahan di posisi kuat terhadap Dolar AS Jumat (30/10) pagi ini menjelang pernyataan kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BOJ) hari ini nanti pada waktu yang tentatif. USD/JPY diperdagangkan pada 120.93, menurun 0.17 persen setelah data belanja rumah tangga, CPI, dan pengangguran Jepang dirilis.
Pagi ini, Jepang mengumumkan bahwa belanja rumah tangga masyarakat Jepang melorot 1.3 persen bulan-ke-bulan, jauh di bawah ekspektasi peningkatan 0.3 persen. Sementara inflasi konsumen (CPI) Jepang melonggar 0.1 persen, lebih kecil daripada ekspektasi penurunan 0.2 persen. Sedangkan, sektor pengangguran Jepang stabil di posisi 3.4 persen sesuai ekspektasi.
Belanja konsumen di negara Jepang masih saja tidak terdongkrak meskipun sudah ada kenaikan nominal upah secara gradual. Kemungkinan, hal itu dikarenakan oleh ketidakpastian terhadap pertumbuhan global dan pasar saham.
BOJ Pertahankan Kebijakan Moneter
Para analis memiliki pendapat yang berbeda mengenai apakah para dewan BOJ akan menopang stimulus di hari Jumat ini melihat data-data ekonomi Jepang serta outlook inflasi dan pertumbuhan ekonomi. "Tidak banyak momentum pada inflasi," demikian dituturkan oleh Yasuhiro Takahashi, ekonom yang diwawancarai oleh Bloomberg. Menurutnya, oleh karena itu, BO tampaknya akan cenderung lebih memilih mempertahankan kebijakan saat ini.
Dan baru saja, Bank Sentral Jepang mengumumkan bahwa kebijakan moneternya tidak diubah berikut level stimulus, karena menurut Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, stimulus saat ini masih cukup mumpuni untuk membantu mengerek inflasi menuju level 2 persen. USD/JPY melemah dengan jarum candle yang melorot tajam ke posisi 120.32.