EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,168.54   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 1 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Yen Terus Menguat Di Tengah Dilema Target Inflasi BOJ Dan Abenomics

Penulis

Jatuhnya harga minyak memang akan membantu PM Shinzo Abe dalam mendongkrak perekonomiannya yang telah diskemakan dalam program "abenomics", karena membuat masyarakat dan perusahaan-perusahaan lebih hemat dalam menanggung biaya impor bahan bakar. Namun, hal ini justru mempersulit BOJ untuk mengentaskan Jepang dari deflasi.

Bank Sentral Jepang (BOJ) diperkirakan akan terus memotong proyeksi inflasinya bulan depan, demikian yang dinyatakan oleh nara sumber BOJ yang dirilis oleh Japan Today. Target inflasi 2 persen untuk bulan April tahun depan dirasa menjadi sebuah target yang terlalu ambisius, terutama setelah bank sentral kembali menggelontorkan stimulusnya.

simbol_yen
BOJ mengejutkan pasar dengan meluncurkan stimulus lagi pada tanggal 31 Oktober lalu demi menanggulangi merosotnya harga minyak serta lemahnya permintaan domestik dalam ekspektasi inflasi. Sayangnya, harga minyak justru kian anjlok hingga 15 persen setelah kebijakan tersebut diputuskan.

Sejumlah pejabat BOJ saat ini makin khawatir jika inflasi konsumen inti akan melambat sekitar 0.5 persen pada pertengahan tahun 2015 mendatang, seiring dengan rendahnya harga BBM dan tarif dasar listrik di Jepang. Akibatnya, inflasi Jepang pun menurun dari 1.4 persen yang tercapai pada bulan Mei, itu artinya, kian menjauhi target inflasi 2 persen BOJ.

BOJ Akan Turunkan Target Inflasi Jepang

Jatuhnya harga minyak memang akan membantu PM Shinzo Abe dalam mendongkrak perekonomian Jepang yang telah diskemakan dalam program "Abenomics", karena membuat masyarakat dan perusahaan-perusahaan lebih hemat dalam menanggung biaya impor bahan bakar. Namun, hal ini justru mempersulit BOJ untuk mengentaskan Jepang dari deflasi. Hal inilah yang menjadi dasar perlunya penerbitan proyeksi inflasi yang baru, dimana pelaksanaannya akan dilakukan pada tanggal 21-22 Januari mendatang.

Yen Capai 119

Sementara itu, mata uang Jepang terpantau masih unggul pada hari ini. Yen melambung dari level rendah multi tahunannya sejak malam tadi, seiring dengan neraca berjalan Jepang yang menunjukkan surplus dua kali lebih besar dibandingkan dengan prediksi, yakni 0.95 triliun Yen versus 0.46 trilliun Yen untuk bulan Oktober. Akibatnya USD/JPY turun dari 121.58 ke 120.78 mmalam tadi, dan saat berita ini ditulis, USD/JPY masih meluncur turun hingga 119.834.

214383
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.