Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Berpotensi Lemahkan Ekonomi, Yellen Tunda Kenaikan Suku Bunga

Fatma Adriana 13 Aug 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #ekonomi   #suku-bunga   #bunga
Karena kemungkinan perekonomian yang menurun, Presiden The Fed Yellen mengambil keputusan untuk menunda kenaikan suku bunga. Resiko inflasi yang menghadang dianggap sebagai alternatif yang lebih mudah diambil daripada harus menghadapi konsekuasi dari turunnya kondisi perekonomian di AS

Menjelang momen bersejarah dalam kebijakan moneter Amerika, Janet Yellen mempertaruhkan kursi jabatannya di The Fed untuk mempertahankan inflasi daripada menghadapi penurunan ekonomi. Pernyataan Yellen bulan lalu bahwa "suku bunga dapat naik lebih cepat jika data inflasi dan tenaga kerja menunjukkan hasil yang signifikan" menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga bisa ditunda dikarenakan ekonomi yang masih lemah.

Hasil wawancara terhadap pejabat dan eks-pejabat The Fed mengindikasikan adanya keputusan dari Yellen dan para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS untuk menunda kenaikan suku bunga agar tidak membawa dampak buruk pada perekonomian AS yang tengah labil. Mereka sadar jika komitmen ini akan diuji dalam beberapa bulan kedepan seiring dengan meningkatnya tekanan dari The Fed, anggota Partai Republik di Capitol Hill, dan juga pasar finansial. Nantinya keadaan ini akan menjadi bahan pertimbangan The Fed untuk menentukan kapan akan mengakui penguatan ekonomi AS yang dibarengi dengan peningkatan suku bunga pertama dalam 8 tahun terakhir. Yellen sendiri akan berkesempatan untuk menyuarakan keputusan ini pada konferensi Bank Sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming yang akan berlangsung minggu depan.

Janet Yellen
Keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran Yellen akan menurunnya perekonomian dan pasar finansial setelah menaikkan suku bunga. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka tidak ada pilihan lain bagi Presiden The Fed tersebut selain mundur dari pernyataan sebelumnya.

Lebih Memilih Inflasi

Dalam hal ini, inflasi dianggap sebagai alternatif yang lebih mudah dihadapi karena perangkat kebijakan konvensional dirasa mampu dalam mengatasi permasalahan yang seringkali ditemui oleh The Fed ini. Hal ini diamini oleh David Stockton, Mantan Kepala Ekonom The Fed yang menyatakan jika The Fed akan berada dalam situasi yang lebih baik jika mereka fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang lebih tinggi daripada harus menjalankan pemulihan ekonomi yang tidak stabil dan bergantung pada perangkat (kebijakan) non-konvensional. "The Fed paham bagaimana mengatasi inflasi jika terjadi pergerakan, sementara pengaruh yang ditimbulkan keterpurukan ekonomi akan lebih sulit untuk dihadapi." tambahnya.

Peningkatan suku bunga yang terlalu awal juga beresiko untuk melemahkan pemulihan pasar properti yang memang tidak terlalu bagus dengan bunga hipotek yang lebih tinggi, investasi bisnis dan pembelian barang berdurasi yang depresif, serta memicu penurunan pada harga aset.   

Dampak Lain Inflasi

Di lain pihak, laju inflasi yang lebih cepat dari perkiraan dikhawatirkan akan mengikis kepercayaan akan kontrol harga yang telah susah payah diwujudkan dalam 3 dekade. Kondisi ini dapat memicu terjadinya inflasi yang lebih tinggi. Para Hawkish juga mencemaskan terbentuknya gelembung finansial yang bermasalah jika suku bunga tetap tidak dinaikkan. Namun, Hawkish terkemuka The Fed Richard Fisher menganggap keputusan Yellen untuk menahan kenaikan suku bunga sangat bijaksana. Ia menganggap hal tersebut dapat menjembatani sudut pandang dari pembuat kebijakan yang lain.

Menunggu Pemilu

Sementara itu, The Fed kini juga tengah mengantisipasi Pemilu di bulan November dengan satu perhatian: jika Partai Republik mengambil alih senat, maka hal tersebut dianggap dapat memberikan momentum bagi proposal yang dapat memaksa the Fed untuk mengandalkan aturan mekanis dalam penentuan tingkat suku bunga berdasarkan tingkat inflasi dan pengangguran. Keadaan tersebut berpotensi mengacaukan pertimbangan-pertimbangan yang sebelumnya dirasa Yellen perlu dalam memulihkan kondisi perekonomian.

Sumber: Reuters

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 6 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 6 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru