EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,169.11   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 39 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 43 menit lalu, #Saham Indonesia

BoJ Pertahankan Kebijakan Moneter, Yen Melemah

Penulis

Sulitnya Jepang mencapai target inflasi 2 persen, membuat BoJ tak bisa mengetatkan moneter. Tingkat suku bunga jangka pendek dibiarkan di minus 0.1 persen.

Seputarforex.com - Bank of Japan (BoJ) tidak mengubah kebijakan moneternya pada hari Rabu (31/Oktober) ini, tapi memutuskan untuk memotong prediksi inflasinya. Bank sentral Jepang tersebut juga menerbitkan peringatan yang nadanya lebih kuat dari peringatan yang dikumandangkan pada tiga bulan lalu; bahwa meskipun risiko dari ketidakstabilan sistem finansial untuk saat ini tidak besar, hal tersebut memerlukan perhatian khusus.

boj

Sebagai informasi, bank sentral Jepang telah konsisten bertahan dengan suku bunga negatif -0.1 persen sejak Januari 2016 lalu. Kebijakan moneter longgar dari BoJ juga diimplementasikan melalui pemberian stimulus yang dilakukan dengan pembelian obligasi pemerintah. Upaya bank sentral tersebut dilakukan untuk menggenjot inflasi Jepang yang masih sulit mencapai target 2 persen.

 

Yen Makin Melemah

Keputusan BoJ dalam pernyataan kebijakan moneter di atas menandakan bahwa lemahnya kenaikan inflasi di Jepang masih membutuhkan stimulus untuk beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu, Yen melemah terhadap Dolar AS. Pada pergerakan grafik di bawah ini, USD/JPY terlihat naik sebesar 0.12% dari 112.352 ke level 113.218.

uj

 

285974
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.