Seputarforex.com - Yen Jepang terus tertekan pada perdagangan Jumat pagi (27/1), meski laporan inflasi menunjukkan peningkatan mengungguli ekspektasi. Bank of Japan (BoJ) hari ini melanjutkan lagi program pembelian obligasinya, setelah sempat menebarkan rumor tapering dengan absen dari pasar pada hari Rabu.
Inflasi Konsumen Jepang Membaik
Biro Statistik Jepang melaporkan bahwa CPI Nasional bulan Desember 2016 melaju 0.3% YoY, di atas forecast 0.2%, meski di bawah laju November pada 0.5%. CPI Inti pun membaik ke -0.2% YoY, lebih baik dari ekspektasi -0.3% maupun pencapaian periode sebelumnya pada -0.4%. Khusus wilayah Tokyo, CPI bulan Januari naik 0.1%, mematahkan perkiraan stagnan 0%. Dapat disimpulkan bahwa inflasi konsumen Jepang telah membaik, meski masih jauh dari target dua persen.
Terlepas dari data-data tersebut, investor nampaknya memilih berfokus pada tindakan-tindakan yang diambil oleh bank sentral Jepang. BoJ dikabarkan kembali berpartisipasi di pasar obligasi hari ini, dengan mengirim offer untuk membeli bermacam obligasi jangka pendek hingga tenor 10 tahunan senilai total 2.5 triliun Yen.
Tepis Rumor Tapering
Di awal pekan, BoJ tidak melakukan pembelian obligasi sesuai jadwal, sehingga memunculkan rumor tapering dini. Istilah tapering merujuk pada tahapan yang dilakukan bank sentral untuk menormalkan seusai masa kebijakan moneter longgar dan merupakan transisi sebelum beralih dari Quantitative Easing ke kenaikan suku bunga.
Langkah yang diambil BoJ hari ini mengindikasikan bahwa tapering dini itu hanya rumor, dan mereka tetap akan melaksanakan program pembelian obligasi sesuai target pelonggaran moneternya. Walaupun, masih belum diketahui jelas alasan BoJ sebelumnya menunda pembelian obligasi.
Saat berita ini ditulis, USD/JPY meluncur dari level rendah kemarin di 113.05 ke 114.84. Demikian pula EUR/JPY menukik ke 122.75; dan GBP/JPY memuncak di 144.72, tertinggi sejak akhir Desember.