Salah satu broker forex terkemuka asal Siprus, eToRo, dikabarkan terkena serangan peretasan sistem (hacking), DDOS Attack, sejak Kamis(03/07) pekan lalu.
Dilansir dari Forex Magnates, selama beberapa saat pada hari Kamis, situs dan fitur e-toro mengalami down dan tidak dapat diakses. Di hari berikutnya, website sudah bisa diakses, tetapi sejumlah trader masih mengalami kesulitan dalam mengakses sejumlah fitur tertentu. Hal ini sangat disayangkan, mengingat pada Kamis dan Jumat pekan lalu, volatilitas pasar forex cukup ramai sehubungan dengan laporan NFP AS, dimana para trader bertrading forex menjelang libur Kemerdekaan AS pada Jumat, 4 Juli 2014.
Tak ayal, serangan DDoS yang dimulai sejak pukul 07:12 GMT atau pada hari Kamis pukul 14:12 WIB mengundang keluhan dari para klien broker ini. Disfungsi aplikasi dan masalah untuk login ke akun menjadi keluhan utama dari para klien yang diterima oleh eToro.
Pihak eToro menyatakan bahwa mereka tengah mengupayakan "pemantapan sistem" demi menyelesaikan masalah hacking oleh pihak yang tak bertanggung jawab ini. Pada Senin (07/07) sore hari ini, tim SeputarForex telah bisa mengakses fitur-fitur di eToro. Tampaknya permasalahan ini berangsur-angsur mulai dapat ditangani.
Seperti Broker Bitcoin
Masalah yang dialami oleh eToro kali ini, seolah mengingatkan kita pada kasus serangan hacker yang menumbangkan broker bitcoin raksasa, MTGox. Selain itu, OANDA pun sempat mengalami serangan hacker pada Maret 2014. Beruntung, serangan tersebut tak begitu berpengaruh pada layanan trading forex di broker asal Kanada tersebut pada saat itu.
Diserangnya eToro dan OANDA seharusnya dapat menjadi peringatan secara tak langsung bagi broker-broker forex online lainnya untuk memperketat sistem keamanan. Selain itu, untuk para trader, masalah keamanan sistem dari seranga hacker hendaknya dipertimbangkan sebagai risiko dalam ber-trading forex. Sehingga, diharapkan para trader dapat memilih broker yang menjamin keamanan sistemnya dengan lebih baik. Selain itu, disarankan juga agar trader mengatur keuangan di akun dan mengantisipasi apabila serangan hacker menimbulkan kerugian.