EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.80   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Building Permits AS Kembali Terjerembab, Housing Starts Masih Menggembirakan

Penulis

Periode bulan Juli ini tak disangka Building Permits bakal turun sejauh itu yaitu terkoreksi ke level 1.12 juta ijin. Namun hal ini tak banyak mengkhawatirkan para pengembang karena Housing Starts masih menunjukkan tren yang tetap membaik selama delapan tahun belakangan.

Para pengembang di AS masih menikmati keuntungan tren positif sampai dengan bulan Juli dengan mencatatkan rekor ke level 1.21 juta unit di survei Housing Starts kali ini. Namun demikian, ada sedikit awan kelabu yang harus kembali dialami sektor perijinan (Building Permits) dengan anjlok ke level 1.12 juta ijin.

Building Permits AS Kembali Terjerembab, Housing


Tahan Banting

Industri properti di negeri Paman Sam nampaknya masih memperlihatkan trennya naiknya selama beberapa periode belakangan ini. Dibuktikan dengan terlampuinya rekor dan menjadi yang tertinggi selama delapan tahun kebelakang. Nampaknya sektor di luar perumahan di AS yang telah lama dipantau oleh para ekonom dan analis dan menjadi tolok ukur untuk nasib perekonomian, juga tak begitu merisaukan kinerja oleh sektor ini. Malah bisa dikatakan dengan semakin membaiknya gaji dan upah tenaga kerja, bertambahnya lowongan pekerjaan, rendahnya suku bunga, keringanan pajak bahkan sampai dengan hal-hal yang berbau investasi, telah membawa sektor ini ke arah pertumbuhan yang semakin meyakinkan.

Bahkan sektor properti sepertinya semakin menantang untuk dijadikan ajang spekulasi oleh banyak pihak di AS. Hal ini dapat dicermati salah satunya dari tingginya minat sektor swasta berinvestasi di bidang perumahan. Tercatat dari Wbponline.com sektor swasta paling tidak sudah membenamkan 32.3 milyar dolar AS hanya untuk sektor perumahan saja semenjak kuartal ketiga tahun lalu. Jelas saja mereka (pihak swasta) tertarik ke sektor ini untuk memindahkan portfolio investasinya; bagaimana tidak? Rumor terakhir yang dikutip portal berita ini juga menyampaikan, keuntungan yang didapat jika berinvestasi sektor ini bahkan sudah mencapai 26 persen. Menjadi semakin pantas juga jika sektor pertambangan dan struktur yang belum juga terlihat perbaikannya mulai ditinggalkan.

Di lain pihak, bagian lain dari sisi perumahan yaitu ijin pendirian bangunan baru malah dikabarkan merosot jauh bahkan pula di bawah perkiraan. Tapi bagi asosiasi pengembang sepertinya ini dianggap sebagai penundaan sementara saja karena salah satu penyebabnya hanyalah faktor temporal yang berkaitan dengan pergantian pejabat institusi perwakilan rakyat di sisi Timur Laut AS. Apalagi diyakinkan dengan naiknya hasil survei terhadap kepercayaan diri para pengembang ke level 61 dari 60 di periode sebelumnya. Jadi nampaknya lengkaplah sudah daya tahan sektor ini terhadap sentimen negatif yang akan muncul dari kemungkinan naiknya suku bunga acuan dan kondisi masih menguatnya dolar AS terhadap banyak mata uang utama dunia.


Dolar AS Diseret Sterling

Hari ini, sangat masuk akal jika Greenback nampak belum begitu bergairah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Greenback tercium masih menunggu-nunggu momentum yang tepat untuk bereaksi, seiring dengan merebaknya keraguan tentang apakah Federal Reserve akan sungguh menaikkan suku bunga pada September besok atau tidak. Namun agaknya sentimen yang muncul dari London hari ini begitu bersemangat untuk mendukung Sterling menarik Greenback ke level 1.5709 atau lebih dari 0.5 persen.

243154
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.