EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.48   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 menit lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 10 menit lalu, #Saham Indonesia

Consumer Confidence AS Terjerembab, Euro Terbang

Penulis

Indikator ekonomi Consumer Confidence bulan April ini tak mampu mempertahankan prestasi yang sudah dicapai bulan sebelumnya. Hal ini menguatkan asumsi bahwa semakin banyak pihak yang khawatir akan nasib perekonomian AS. Keadaan tersebut langsung saja dimanfaatkan Euro yang dengan cepat segera merayap naik.

Indikator ekonomi Consumer Confidence bulan April ini tak mampu mempertahankan prestasi yang sudah dicapai bulan sebelumnya. Hal ini menguatkan asumsi bahwa semakin banyak pihak yang khawatir akan nasib perekonomian AS. Keadaan tersebut langsung saja dimanfaatkan Euro yang dengan cepat segera merayap naik.

Consumer Confidence 26 April 2016

Geliat Bisnis Meragukan

Survei yang dilakukan oleh lembaga independen yang melibatkan kurang lebih lima ribu responden masyarakat AS kali ini ternyata menghasilkan data-data yang menarik tentang kondisi perekonomian secara keseluruhan, keadaan tenaga kerja dan masa depan iklim bisnis di AS. Terlebih karena hasilnya cenderung semakin bernada negatif jika dibandingkan dengan beberapa data yag sudah muncul sebelumnya.

Seperti sudah dilansir sebelumnya, banyak data perekonomian AS yang masih menunjukkan arah tren yang tak kunjung membaik. Yang masih segar dalam pengamatan adalah Durable Goods bulan lalu yang kembali terkoreksi cukup dalam. Hal tersebut masih juga ditambah dengan semakin merosotnya kepercayaan diri dari sektor rumah tangga yang juga digelontorkan datanya malam ini.

Di dalam survei ini terungkap bahwa responden sebagian besar menganggap bahwa perekonomian sekarang masih berada dalam kondisi baik namun untuk prospek kedepan masih banyak yang merasa ragu. Angka indeks yang semakin turun dan bertengger pada level 94.2 cukup membuat sebagian analis terkejut. Hal ini dikarenakan hasil tersebut jauh di bawah perhitungan matematis mereka yaitu di kisaran 95.8, yang dirasa sudah cukup rendah.

Negeri Paman Sam yang selama ini terkenal dengan industri rancang bangunnya ini mau tak mau harus menelan pil pahit akibat gesekan efek pelemahan perekonomian global. Mulai dari semakin anjloknya harga minyak dunia yang dengan jelas telah melukai sektor pertambangan dan energi di dalam negeri, sampai dengan sektor perumahan yang selama ini terkenal sanggup memicu roda bisnis dalam negeri terpaksa juga ikut terseok-seok.

Euro Mencoba Mendominasi

Agaknya hari ini dollar AS tidak terlalu bergairah. Terbukti dengan anjloknya nilai tukar negeri Paman Sam ini terhadap beberapa pasangan utamanya. Euro hari ini cukup kuat mendapat asupan energi dari momentum hari kemarin. Dilepas pada permulaan sesi hari ini di level 1.1260an dan langsung meroket tanpa koreksi yang signifikan berhasil menembus ambang batas psikologis 1.1300. Sampai dengan berita ini diangkat, Euro masih bertahan di kisaran 1.1315 an.

263521
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.