EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,161.41   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

CPI China Bulan Juni Stagnan, Inflasi Produsen Melemah

Penulis

Inflasi Konsumen China secara tahunan stagnan di bulan Juni. Sementara itu, data PPI negeri tersebut malah mencatat laju terburuk sejak Agustus 2016.

Departemen Statistik China pada hari Rabu (10/Juli) merilis data Consumer Price Index (CPI) atau Inflasi Konsumen bulan Juni yang tumbuh 2.7 persen dalam basis tahunan, sesuai dengan ekspektasi ekonom dan tidak berubah dari data periode sebelumnya. Secara bulanan, CPI turun -0.1 persen di bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi dan lebih rendah dari level 0.0 persen pada bulan Mei.

CPI China Bulan Juni Stagnan, Inflasi

Secara keseluruhan, trend Inflasi Konsumen China belum mampu beranjak dari teritori negatif. Terlebih lagi, tingkat Inflasi Konsumen Inti (Core CPI) yang tidak memasukkkan kategori makanan malah menyentuh rekor terlemah sejak September 2016. Data Inflasi yang cukup mengecewakan ini akan menekan pemerintah China untuk kembali melakukan intervensi, seperti mengucurkan stimulus masif untuk menopang perekonomian yang dinilai lesu di sepanjang kuartal kedua tahun ini.

 

Inflasi Produsen Melemah, Deflasi Mengancam

Dirilis bersamaan dengan data CPI, tingkat Inflasi Produsen China juga menunjukkan penurunan. Dalam basis tahunan, data yang juga disebut sebagai Producer Price Index (PPI) itu berada di level 0.0 persen, lebih buruk dibandingkan ekspektasi kenaikan 0.2 persen, dan jauh lebih rendah dari level periode Mei di 0.6 persen.

CPI China Bulan Juni Stagnan, Inflasi

Pertumbuhan PPI China kali ini sekaligus menorehkan rekor terburuk sejak Agustus 2016 lalu. Kemerosotan sub-indeks Barang Produsen yang melemah -0.3 persen dan harga bahan baku yang turun -2.1 persen, menjadi faktor utama pendorong inflasi di tingkat produsen bulan lalu.

Menurut jurnalis Bloomberg, perlambatan PPI China yang berkelanjutan memicu kekhawatiran terhadap potensi terjadinya deflasi. Jika skenario ini terjadi, maka akan mengancam laba perusahaan dan berimbas langsung pada kondisi ekonomi makro. Dalam jangka panjang, inflasi rendah di China tentu akan berimbas pada prospek inflasi global.

"Ke depan, efek dasar (kenaikan harga daging) yang menyokong CPI akan berkurang dan berdampak langsung pada tingkat inflasi utama China. Secara keseluruhan, baik CPI maupun PPI China tidak bergairah," kata Eva Yi, ekonom China International Capital Corp dalam sebuah catatan.

289169
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.