Seputarforex.com - Inflasi Konsumen (CPI) tahunan Inggris turun ke 2.3 persen pada bulan November 2018, sesuai dengan ekspektasi. Data tersebut lebih rendah daripada rilis bulan sebelumnya. Perlambatan inflasi terjadi hampir di semua sektor, termasuk tarif transportasi, makanan dan minuman non alkohol, serta pariwisata dan budaya.
Perlambatan inflasi ini semakin menggarisbawahi kekhawatiran pasar terhadap pelemahan dalam kondisi ekonomi Inggris. Sebelum turun ke poin 2.3, inflasi Negeri Ratu Elizabeth ini terjebak di level 2.4 selama dua bulan berturut-turut. Data inflasi konsumen merupakan salah satu pertimbangan Bank Sentral Inggris (BoE) dalam memutuskan kebijakan moneter. Pelemahan dalam inflasi tentu bisa menjadi sinyal dovish bagi BoE dalam pertemuan kebijakan selanjutnya.
GBP/USD Naik Tipis
Menyusul laporan CPI November, GBP/USD naik 0.12 persen ke 1.2651. Data inflasi Inggris tersebut seharusnya menekan Pound, tetapi mata uang Inggris tetap menguat karena Dolar AS sedang melemah jelang pengumuman hasil rapat FOMC. Alih-alih mengenai kenaikan suku bunga yang sudah banyak diekspektasikan, pasar saat ini lebih menyoroti outlook suku bunga The Fed untuk tahun depan.