EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,273.27   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Di Tengah Optimisme UU Pajak Dan Kecemasan Shutdown Pemerintah AS

Penulis

Kemungkinan shutdown pemerintah AS terkait masalah batas utang, mengimbangi optimisme pasar akan ditekennya UU reformasi pajak AS, sehingga membuat Dolar mengendur.

Seputarforex.com - Isu tentang kemungkinan shutdown-nya pemerintah AS terkait masalah batas utang (debt ceiling) yang mengimbangi optimisme pasar akan ditekennya UU reformasi pajak AS, membuat Dolar mengendur di Rabu (06/Des) sore ini. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang mayor lainnya, menurun 0.1 persen ke angka 93.297.

dolar-as

EUR/USD tampak stabil di angka 1.1824 sementara USD/JPY terus menurun dari angka 112.38 yen pagi tadi, menjadi 112.100 saat berita ini ditulis pukul 14:30 WIB. GBP/USD yang sejak kemarin memang sudah tertekan akibat negosiasi Brexit, kembali tergelincir sore ini dan diperdagangkan di angka 1.3402.


Optimisme Terhadap UU Pajak Vs. Kekhawatiran Government Shutdown Di AS

Di AS, Senin kemarin House telah sepakat untuk menghadiri konferensi bersama Senat dalam rangka membahas UU Pajak yang baru. Minggu ini, Senat diperkirakan juga akan mengadakan voting serupa. Hasil akhirnya, diharapkan akan ada keseragaman kandungan UU dari versi House dan Senat.

Meski perkembangan RUU Pajak tersebut menumbuhkan harapan yang positif, kabar terbaru dari pemerintah AS cukup mengkhawatirkan. Kemungkinan akan ditutupnya pemerintah AS (government shutdown) makin santer, terutama jika para penentu kebijakan gagal untuk mencapai kesepakatan anggaran dalam minggu ini. Batas atas utang (debt ceiling) pemerintah AS akan segera kadaluwarsa pada hari Jumat 8 Desember nanti.

"Saya kira, mereka akan menghindari shutdown, tapi memang ada kekhawatiran akan terjadinya hal itu," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Strategi Forex di Mizuho Securities. "Apabila kesepakatan pemotongan pajak dapat dicapai akhir tahun ini, maka itu akan menjadi faktor yang positif bagi Dolar AS dan perilaku risk-taking para investor global. Namun, sebelum kesepakatan itu tercapai, maka pasar akan wait-and-see saja,"


Jangan Lupakan Fed Hike Minggu Depan

Faktor lain yang berpotensi menjadi pendukung Dolar AS adalah kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed dalam rapat FOMC pada 12-13 Desember mendatang. Dalam survey analis yang dihimpun Reuters, jumlah responden yang memperkirakan suku bunga The Fed akan tetap dipertahankan di angka 1.00-1.25 persen sudah nol persen. Artinya, kemungkinan Fed Rate Hike bulan ini sudah 100 persen.

281342
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.