Seputarforex.com - Dolar AS melemah terhadap Pound dan Euro di sesi perdagangan Jumat (23/November) siang ini. Para investor masih mengawasi perkembangan draft teks kesepakatan Brexit, yang telah disetujui oleh Inggris dan Uni Eropa (UE) kemarin malam. Draft tersebut akan dibahas dalam pertemuan Uni Eropa pada hari Minggu (25/November) esok.
Optimisme Tercapainya Deal Brexit
Menguatnya kedua mata uang Eropa tersebut disebabkan oleh optimisme para trader. Draft deklarasi kesepakatan yang sudah disetujui kedua pihak diyakini dapat berlanjut menjadi solusi konkret, untuk memecah kebuntuan hubungan perdagangan Inggris-UE pasca Brexit.
Namun demikian, para trader juga menyadari bahwa setelah ini, PM May masih harus mengajukannya ke parlemen Inggris. Mengingat kencangnya pertentangan yang dihadapi May saat ini, persetujuan dari Parlemen diperkirakan tak akan mudah diberikan.
"Penjelasan lengkap atas draft teks tersebut menunjukkan bahwa masih banyak detail penting yang harus diklarifikasi ... dokumen ini belum meyakinkan pasar (jika draft) akan mudah disetujui oleh parlemen," kata David De Garish, Diretur Ekonomi dan Pasar di NAB.
Kenaikan Euro Dan Pound Tekan Penguatan Dolar AS
Hingga siang ini, Euro dan Pound masih menjadi penghalang utama bagi reli Dolar AS. Momen libur Thanksgiving di Amerika Serikat juga turut menghambat pergerakan bullish USD
Terhitung sejak semalam, Euro telah naik 0.2 persen, sedangkan GBP telah naik 0.8 persen terhadap Dolar AS. Sementara itu, saat berita ini ditulis pada pukul 14:00 WIB, Indeks Dolar AS (DXY) melemah di level 96.44.
Para trader mulai skeptis pada penguatan Dolar AS, mengingat laju kenaikan suku bunga The Fed tahun depan yang diperkirakan akan melambat. Pekan ini, para pejabat The Fed telah mengatakan bahwa perlambatan ekonomi global dapat berimbas pada ekonomi AS.
