EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,162.04   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 4 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Menguat Meski Durable Goods Orders Di Bawah Ekspektasi

Penulis

Data Durable Goods Orders AS meleset dari ekspektasi, tetapi Dolar AS tetap menguat terhadap. Situasi ini semakin mengherankan karena Jobless Claims juga di bawah forecast.

Seputarforex.com - Pada hari Kamis (26/Juli) malam ini, data Durable Goods Orders AS untuk bulan Juni gagal memenuhi ekspektasi pasar. Hasil tersebut diiringi dengan rilis Jobless Claims AS yang juga lebih buruk dari proyeksi. Meski keduanya meleset dari ekspektasi, Dolar AS tetap menguat terhadap mata uang-mata uang mayor lain.

 

dolar-as

 

Durable Goods Orders Amerika Serikat Meningkat 1%

Data Pesanan Barang Tahan Lama (Durable Goods Order) AS meningkat 1% pada bulan Juni, dan menjadi kenaikan pertama dalam tiga bulan berturut-turut. Akan tetapi, kenaikan tersebut berada di bawah ekspektasi yang mengharapkan kenaikan 3.8 persen.

Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa Order minus pesanan transportasi mengalami kenaikan tipis 0.4%. Sedangkan Order tanpa menghitung alat-alat pertahanan negara (non-defense) naik 1.5%.

Pesanan alat-alat transportasi berkontribusi paling banyak atas peningkatan Durable Goods Order, karena kenaikannya mencapai 2.2% pada bulan Juni. Sedangkan sektor yang lesu adalah pesanan barang-barang non-defense, yang hanya mencatatkan kenaikan 0.6% untuk pesanan pesawat. Data tersebut lebih lemah dari kenaikan periode sebelumnya yang 0.7%.

Secara umum, Durable Goods Orders Amerika Serikat masih tumbuh dalam kategori sehat. Dalam basis year-on-year, pertumbuhan mencapai 8.4%. Ini artinya, investasi bisnis di Amerika mengalami kenaikan setidaknya 4% dalam enam kuartal berturut-turut.

 

Jobless Claims AS Bertambah

Secara terpisah, Departemen Ketenagakerjaan AS malam ini mengumumkan data Jobless Claims yang biasanya dirilis secara mingguan. Tercatat bahwa jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di AS minggu ini lebih banyak dibanding sebelumnya, yakni 217,000 dibanding 208,000. Bertambahnya klaim pengangguran AS tersebut juga lebih besar dari ekspektasi 215,000.

 

Dolar AS Menguat

Meski sama-sama lebih buruk dari perkiraan, data-data tersebut terbilang aman; tak terlalu menggembirakan walaupun juga tidak mengkhawatirkan. Dolar AS meresponnya dengan penguatan terhadap mata uang-mata uang mayor.

Dengan Indeks Dolar (DXY) yang naik 0.4% ke 94.37, penguatan Dolar paling mencolok tampak terhadap Euro. EUR/USD turun hingga 0.50% dan diperdagangkan di 1.1671, kemungkinan besar karena lebih terdampak pengumuman kebijakan moneter ECB. Sementara itu, USD/JPY nailk 0.12% ke 111.17 malam ini.

usdjpy

284627
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.