Seputarforex.com - Memasuki sesi Eropa pada hari Senin (30/Juli) sore, Dolar AS sideways terhadap mata uang-mata uang mayor. Pekan ini merupakan minggu yang penuh berita penting, karena 3 bank sentral mayor akan merilis kebijakan moneternya. Oleh sebab itu, para investor memilih untuk menyingkir sementara dari pasar dan tidak mengambil posisi besar.
Pelaku Pasar Tak Mau Ambil Posisi Besar
Bank of Japan (BoJ) baru akan mengakhiri rapatnya besok Selasa (31/Juli). Sementara itu, Federal Reserve AS akan mengumumkan kebijakannya pada hari Kamis (02/Juli) dini hari. Sedangkan Bank of England (BoE) diekspektasikan akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis sore.
"Minggu ini akan menjadi minggu yang aktif, banyak sekali event berisiko," kata Manuel Oliveri, analis Credit Agricole, kepada Reuters. "Pasar sangat range-bound dan tampaknya tak ada banyak motivasi untuk masuk ke posisi besar," lanjutnya.
Menurut Oliveri, data penempatan posisi menunjukkan bahwa posisi net long Dolar masih berada pada jumlah terbesarnya dalam beberapa bulan. Sementara itu, posisi penguatan Dolar akhir-akhir ini sangat rentan dengan reversal. Artinya, penguatan Dolar tersebut bisa sewaktu-waktu berbalik melemah.
Dolar AS Tak Banyak Pergerakan
Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor, sedikit berubah ke posisi 94.717. Level tersebut melanjutkan penurunan akhir pekan kemarin.
EUR/USD tak banyak berubah dari levelnya pekan lalu. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut berada pada posisi 1.1649. European Central Bank (ECB) sudah merilis kebijakan moneter Kamis lalu, yang mengungkapkan bahwa suku bunga akan dipertahankan setidaknya sampai musim panas 2019.
Sementara USD/JPY naik tipis 0.1 persen ke 111.10 yen. Pasar bersiap untuk membuktikan apakah rumor perubahan moneter longgar BoJ akan terjadi esok hari. Rumor tersebut sangat besar dampaknya, karena telah membuat Dolar AS jatuh dari level tinggi enam bulannya terhadap Yen.