EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,806.85   |   Nasdaq 16,396.37   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar Mencuat Di Tengah Cekcok Tembok Perbatasan Meksiko

Penulis

Indeks Dolar pulih ke 100.500 setelah kemarin sempat jatuh ke bawah ambang 100.000.

Seputarforex.com - Dolar AS rebound dari level rendah tujuh pekan pada perdagangan Jumat pagi (27/1), meski sikap Presiden Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Indeks Dolar pulih ke 100.500 setelah kemarin sempat jatuh ke bawah ambang 100.000.

Cekcok Tembok Perbatasan Meksiko

 

Dolar Terbantu Pasar Saham Dan Obligasi

Saat berita ditulis, EUR/USD masih dalam kisaran level rendah Kamis pada 1.0678. USD/JPY tetap bullish dan telah mencapai 114.94, setelah Bank of Japan menepis rumor tapering. GBP/USD pun mundur sejengkal ke 1.2584, setelah kemarin sempat mencapai level tinggi lima pekan. Senada dengan itu, AUD/USD melandai dari level tinggi dua bulan pada 0.7609 ke 0.7533.

"Dolar terbantu oleh kenaikan yield obligasi AS dan kuatnya ekuitas," ujar Minori Uchida, pimpinan analis FX di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, pada Reuters, "Trump telah menandatangani beberapa surat perintah eksekutif sejak inaugurasi-nya, menunjukkan konsistensi sejak masa-masa kampanye, sehingga pasar mengharapkan ia akan melakukan stimulus fiskal juga."

Dow Jones Industrial Average (DJIA) hari Kamis mempertahankan gain di kisaran 20,100. Demikian pula yield 10-Year US Treasury masih di atas 2.5%. Namun demikian, Dolar tetap dalam jalur menuju pelemahan mingguan 0.2%, setelah merosot dua pekan berturut-turut sejak awal tahun 2017. Investor masih mencemaskan rencana-rencana Presiden Trump yang kuat beraroma proteksionisme.

 

Cekcok Tembok Perbatasan Meksiko

Tadi malam, Trump mengirim cuitan provokatif yang menyulut ricuh dengan negara tetangganya, Meksiko. Katanya, "Jika Meksiko tak mau membayar tembok (perbatasan) yang sangat penting (dan akan didirikan oleh AS), maka lebih baik (presidennya) membatalkan pertemuan yang akan datang."

 

Pernyataan itu direspon oleh Presiden Meksiko, Enrique Peña Nieto, dengan benar-benar membatalkan rencana pertemuan yang disebut Trump. Menyusul rangkaian event tersebut, White House mengatakan Trump mengajukan proposal untuk mengenakan pajak sebesar 20% terhadap barang-barang yang diimpor dari Meksiko, guna mengganti biaya pendirian tembok perbatasan kontroversial tadi.

Kabar tersebut membangkitkan kekhawatiran kalau AS akan memberlakukan bea impor serupa terhadap negara-negara lain, termasuk China, sehingga menyulut perang dagang. Di sisi lain, pajak atas barang impor pada dasarnya harus dibayar oleh warga AS sendiri yang membeli produk-produk tersebut, bukan warga Meksiko, sehingga justru berpotensi meningkatkan inflasi negeri Paman Sam.

Terlepas dari ketidakpastian kebijakan, data-data ekonomi AS mulai menunjukkan kelemahan. Initial Jobless Claims meningkat dari 237k ke 259k untuk pekan yang berakhir tanggal 21 Januari, sedangkan New Home Sales bulan Desember melorot dari 598k ke 536k.

Ke depan, investor berfokus pada rilis data GDP Kuartal IV/2016 preliminer yang akan dipublikasikan nanti malam. Konsensus ekonom Reuters memperkirakan laju tahunan GDP hanya akan naik 2.2%, lebih rendah dari laju 3.5% pada kuartal tiga.

277390
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.