Seputarforex.com - Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, kembali mengonfirmasi rencana ECB untuk mengurangi stimulus di akhir tahun ini. Namun, ia juga memperingatkan hambatan dalam Outlook pertumbuhan, khususnya mengenai kenaikan inflasi Zona Euro yang diperkirakan melambat di luar ekspektasi sebelumnya.
"Apabila Outlook pertumbuhan dan inflasi perusahaan-perusahaan mulai terlihat tidak meyakinkan, maka akan ada tekanan yang lebih kuat," kata Draghi dalam sebuah konferensi perbankan Eropa di Frankfurt, Jumat (16/November) sore ini.
"Hal ini akan memengaruhi kecepatan yang menjadi dasar bagi kenaikan inflasi. Oleh karena itulah, pertumbuhan inflasi kami ekspektasikan (melambat) dalam beberapa kuartal ke depan... Ketidakpastian di sekitar Outlook jangka menengah tampak meningkat," tambah Draghi.
Selain itu, dalam kesempatan terpisah di hadapan Parlemen Irlandia kemarin, Draghi menyinggung dampak skenario No Deal Brexit pada Zona Euro. Menurutnya, imbasnya akan "terbatas", khususnya terhadap stabilitas perdagangan dan finansial kedua wilayah. Akan tetapi, Irlandia kemungkinan akan terpukul lebih keras, karena keterkaitannya yang kuat dengan Inggris. Draghi memperkirakan jika Irlandia perlu mempersiapkan segala kemungkinan, bahkan yang terburuk sekalipun.
EUR/USD Naik
Kendati pidato Draghi terkesan dovish, EUR/USD tetap menguat. Saat berita ini ditulis pada pukul 19:30 WIB, EUR/USD naik sebesar 0.09 persen ke 1.1335 dalam time frame harian.