EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,089.53   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 menit lalu, #Saham AS

Draghi ECB: Outlook Ekonomi Zona Euro Masih Solid

Penulis

Mario Draghi mengungkapkan komentar hawkish dalam konferensi pers ECB petang ini, pasca rapat kebijakan yang tidak mengubah kebijakan suku bunga.

Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan kebijakan moneter dengan tidak mengubah suku bunga acuan pada pengumuman hasil rapat, yang berlangsung di hari Kamis (26/April) siang waktu setempat. Presiden ECB, Mario Draghi, melontarkan pernyataan cukup hawkish sehingga sedikit menghapus kekhawatiran terkait tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi Zona Euro baru-baru ini.

Draghi

Setelah berkomentar pada bulan lalu yang mengatakan pertumbuhan ekonomi solid, Mario Draghi malam ini mengatakan bahwa ekonomi tetap kuat, meski ia mengakui ada sedikit tekanan dari ekspektasi akhir tahun lalu tentang pertumbuhan di tahun 2018.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Uni Eropa diproyeksikan akan tetap kuat, dan kekuatan yang mendasari ekonomi kawasan semakin menyakinkan kami bahwa tingkat Inflasi akan naik mendekati target 2 persen dalam jangka menengah," ucap Draghi dalam sebuah konferensi pers setelah pengumuman hasil rapat kebijakan ECB.

Pertumbuhan ekonomi Uni Eropa yang mencatatkan kondisi ekspansi dan diikuti oleh penciptaan pekerjaan baru dalam beberapa tahun terakhir, memicu perdebatan utama di antara pembuat kebijakan ECB mengenai seberapa cepat program stimulus akan diakhiri.

Dengan demikian, secara khusus para pembuat kebijakan (policymakers) harus mencapai kesepakatan tanggal tentang rencana penghentian program pembelian obligasi senilai 2.55 triliun Euro. Perlu diketahui, kebijakan ultra longgar ECB tersebut membuat biaya pinjaman menjadi lunak dan menghidupkan kembali perekonomian Uni Eropa yang sempat terkena resesi hampir sedekade lalu.

Ekonom yang disurvei Reuters mengatakan jika kemungkinan besar program pembelian obligasi ECB akan berakhir tahun ini, dan memperkirakan kenaikan suku bunga pertama Bank Sentral Eropa sudah akan terlihat setidaknya pada kuartal kedua 2019. Namun potensi perang dagang antara AS dan China juga ikut menjadi perhatian, karena dinilai dapat berdampak buruk bagi ekonomi Zona Euro.

 

Masih Hati-Hati Karena Risiko Perang Dagang

Dengan skema program pembelian obligasi akan berakhir pada bulan September mendatang, ECB harus memutuskan pada pertemuan bulan Juni atau Juli, mengenai kepastian apakah akan tetap melanjutkan program stimulus atau menghentikannya. Namun dengan risiko perdagangan global yang tetap "menjulang", ECB diperkirakan akan memutuskan bila sudah benar-benar yakin mampu bertahan dari dampak Trade War.

Selain perang dagang, risiko lain yang perlu dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan ECB adalah sentimen bisnis Jerman (terutama pada sektor ekspor) yang tengah terpukul. Pada pukul 21:00 WIB, pergerakan Euro terhadap Greenback terpantau cukup volatil dan diperdagangkan pada level 1.2165. Sebelumnya, AUD/USD sempat menyentuh level harian tertinggi 1.2209, sesaat setelah konferensi pers ECB di awal sesi New York.

283420
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.