Dari 10 besar mata uang kripto paling populer di dunia, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) memiliki masalah skalabilitas yang semakin parah. Namun sebuah insiatif dari Truebit telah berhasil menemukan potensi penggabungan manfaat Ethereum dan Dogecoin untuk memecahkan problem tersebut. Dogecoin sendiri adalah kripto yang diciptakan pada tahun 2013 dan pada awalnya dianggap sebagai lelucon.
Perlu diketahui, skalabilitas di sini adalah sebuah masalah yang disebabkan oleh ketidakmampuan sebuah jaringan Blockchain dalam menangani jumlah transaksi terlalu banyak dalam satu waktu. Masalah skalabilitas memberikan dampak yang sangat buruk karena transaksi menjadi lambat dan biaya pun semakin membengkak. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan berdampak buruk pada peluang adopsi mata uang kripto sebagai alat transaksi.
Inisiatif Truebit Ciptakan Dogethereum
Pada awal Februari 2018, Truebit telah mengadopsi sistem Blockchain Dogecoin ke Blockchain Ethereum. Truebit sengaja didirikan untuk tujuan menyelesaikan masalah dan melakukan perhitungan skalabilitas Blockchain, bukan hanya untuk BTC, ETH, dan DOGE saja. Jason Teutsch, pendiri Truebit, mengatakan, "Idenya adalah untuk memindahkan perhitungan off-chain, karena saat ini tidak ada bandwidth yang cukup untuk menangani beberapa jenis perhitungan sekaligus (off-chain, on-chain, dan volume). Dengan teknologi Blockchain Doge dan Smart Contract Ethereum, saat ini transaksi sudah dapat berjalan dengan kecepatan sepersekian detik."
Dari pengembangan yang mengkolaborasikan manfaat DOGE dan ETH, Truebit dapat menciptakan sebuah sistem yang dinamakan "Dogethereum": sebuah jembatan antara dua mata uang kripto. Saat ini, Dogethereum masih dapat diimplementasikan untuk DOGE dan ETH saja, tetapi untuk kedepannya, pihak Truebit akan mempersiapkan platform untuk mengadopsi Blockchain lain. Dogethereum memungkinkan sebuah chain untuk memeriksa Signature (bukti kerja) pada algoritma koin lain, sehingga bisa mewujudkan layanan lintas chain.
Dengan demikian, Truebit memungkinkan Smart Contracts diadopsi oleh mata uang kripto lain untuk melakukan tugas komputasi dengan aman. Hal itu kemudian dipadukan dengan pemanfaatan fitur Dogecoin yang dapat memproses sebuah transaksi dalam waktu sepersekian detik. Jika kelebihan itu juga dapat diimplementasikan pada koin lain, maka masalah skalabilitas dapat terkurangi dengan lebih efektif. Selain Dogethereum, upaya mengatasi kendala skalabilitas juga pernah dilakukan melalui Bitcoin Lightning Network.
